Di tempat yang berbeda, Kepala Desa Air Terjun, Saparuddin juga mengungkapkan kekesalannya terkait cara cara licik yang dilakukan oleh PT Serikat Putra, kepada
pesisirnews.com," seharusnya masuknya perusahaan ke suatu daerah, membawa perubahan positif bagi kehidupan dan mendongkrak roda perekonomian, serta mendukung program program pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dengan cara mengurangi penganguran, namun menurut Sapar, semua bagai fatamorgana.
[ADNOW]
" Adanya perusahaan disini seharusnya berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat, kehadiran perusahaan haruslah memberi peluang bagi warga tempatan untuk bekerja, agar roda perekonomian serta kehidupan berjalan kearah yang lebih baik. Faktanya kehadiran PT Serikat Putra dibandar petalangan seakan akan menambah derita masyarakat, contoh sungai sudah tidak dapat lagi dipungsikan sebagai sumber penghidupan, mari kita lihat sungai air terjun dan kerumutan, setau saya kondisinya sekarang memprihatinkan, selain sawit yang ditanam langsung kebibir sungai, perusahaan juga diduga melakukan alih pungsi sungai dengan cara ilegal karena membendung sungai kerumutan secara permanen serta melakukan penggundulan hutan pinggiran sungai kerumutan dan menggantinya dengan waduk. Saya berharap agar pemerintah secepatnya bertindak tegas dan perintahkan agar pt serikat putra mengembalikan pungsi sungai sebagaimana mestinya," pungkas Saparuddin. (Dav)
Penulis: Haikal
-
Daerah
-
Daerah
-
Life Style
-
Daerah
-
Kesehatan
-
Daerah