Kala itu, Sultan Syarif Kasim II yang dikenal sebagai pemimpin tegas dan menyayangi rakyatnya rela memberikan sumbangan 13 juta Gulden dan menyerahkan ladang-ladang minyak kepada Indonesia. Sebuah angka yang sangat besar dan diperkirakan mencapai lebih dari Rp1.000 triliun pada saat ini.
Usai memutuskan bergabung dengan Ibu Pertiwi, Sultan yang kala itu masih berusia 21 tahun mengajak raja-raja yang memimpin Pulau Sumatera bagian timur, agar bergabung bersama dan mewujudkan cita-cita para pejuang bangsa, menjadikan Indonesia sebagai negara yang besar, berdaulat, adil dan makmur.
"Dia menjamin pendanaan Indonesia dengan menyerahkan mahkota-mahkota emas bertaburan intan berlian, untuk mendukung kemerdekaan Republik Indonesia. Tak sekedar itu, ia memberi uang pribadinya 13.000.000 Gulden Belanda. Suatu jumlah yang sangat besar," ujar Budayawan Riau, Taufik Ikram Jamil, Senin (16/8).
Penulis: pesisirnews.com