Artikel

Data ini Menjawab Mitos Tentang Tingkat Kemiskinan di Jepang Rendah


Data ini Menjawab Mitos Tentang Tingkat Kemiskinan di Jepang Rendah

Ilustrasi: Penduduk miskin di Jepang. (The Borgen Project)

Pesisirnews.com - Jepang umumnya dianggap memiliki salah satu tingkat kemiskinan terendah di antara negara-negara G7. Tetapi angka sebenarnya menceritakan kisah yang berbeda, meghapus mitos yang tetap disukai oleh beberapa konservatif Jepang dan pengamat lainnya.

Dikutip dari Shingetsu News Agency (SNA), menurut data terbaru yang tersedia, tingkat kemiskinan Jepang mencapai 15,7%, lebih tinggi dari Kanada 12,1% dan Perancis 13,4%. Secara keseluruhan, tingkat kemiskinan rata-rata di antara negara-negara G7 adalah 16,3%, tidak jauh lebih tinggi dari angka Jepang.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tingkat kemiskinan diukur secara berbeda di setiap negara, sesuai dengan kriteria mereka sendiri.

Sifat tingkat kemiskinan 'relatif' Jepang dibahas dalam laporan Ketimpangan Pendapatan, Kemiskinan dan Pengeluaran Sosial di Jepang, yang dirilis oleh Randall S. Jones, kepala Desk Jepang/Korea di Departemen Ekonomi Organisasi Kerjasama Ekonomi operation and Development (OECD), pada tahun 2007.

Laporan ini menyoroti fakta bahwa garis kemiskinan Jepang ditetapkan sebagai “pendapatan yang 50% lebih rendah dari [pendapatan] median”.

Dengan kata lain, kemiskinan di Jepang tidak diukur dengan hubungan apa pun dengan kemampuan bertahan dan sejahtera di masyarakat, melainkan hanya dalam hubungan dengan pendapatan rata-rata di negara tersebut.

Apa yang ditunjukkan statistik pemerintah tentang kemiskinan di Jepang hanyalah kisah 'kemiskinan relatif', atau mungkin pertumbuhan atau penyusutan kesenjangan ekonomi.

Namun demikian, jelas bahwa beberapa komentator konservatif memang menyebarkan mitos bahwa kemiskinan yang sebenarnya di Jepang tidak ada atau terbatas pada mereka yang membawa kemalangan pada diri mereka sendiri.

Misalnya, Toshihiro Nikai, sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal, menyatakan pada kuliah tahun 2018, “Saat ini, tidak ada rumah tangga yang kesulitan mencari makanan untuk dimakan. Tidak ada negara yang luar biasa seperti Jepang.”

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar