Artikel

Di Desa Ini ada Kepercayaan Suami Pantang Poligami, yang Nikah lagi Umurnya Bakal Tak Lama


Di Desa Ini ada Kepercayaan Suami Pantang Poligami, yang Nikah lagi Umurnya Bakal Tak Lama

Ilustrasi: Kampung Desa Seliran, Sukoharjo. (Foto: bakipandeyansukoharjo.desa.id)

Pesisirnews.com - Membaca kata Seliran orang-orang jaman dahulu akan terbersit dalam pikirannya bahwa banyak selir di kampung yang terletak di pusat Kota Sukoharjo. Kampung tersebut masuk Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.

Tak sulit untuk menuju kampung tersebut. Jika dari barat atau jalan alternatif Jalan Samanhudi sesampai di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Jetis tinggal ke arah timur. Kampung tersebut tepatnya berada di belakang Kantor KPU Sukoharjo.

Di perkampungan banyak bangunan berbentuk segilima menyerupai bak tak bermakna. Sebuah pohon beringin tumbunh di dalam segi lima tersebut. Walau tak besar dan rimbun tetapi daunnya tampak hijau.

Segi lima yang terbuat dari semen tanpa cat terkesan tak terawat. Bangunan itu berdiri di simpang empat kampung Seliran yang diapit warga Rukun Tetangga (RT) 001, RT 002 dan RT 003/Rukun Warga (RW) 005.

Sesepuh kampung Seliran, Sunardi (68) saat ditemui di rumahnya bercerita, nama kampung tidak terlepas dari sejarah masa lalu.

Menurutnya, nenek moyang selalu memiliki filosofi nama kinarwo jopo (nama memiliki makna). Termasuk nama Kampung Seliran ini.

“Cerita kakek dan nenek penamaan kampung Seliran tak terlepas dari sesepuh kampung yang memikiki istri simpanan atau selir. Dahulu memang sesepuh Seliran memiliki Selir dan tetenger (penanda) dibangun di tengah kampung,” ungkapnya.

Diceritakannya, tetenger itu tak berupa makam atau punden tetapi berupa bangunan sederhana dengan tumbuhan pohon beringin di dalamnya.

Sunardi menyatakan, dahulu pohon yang ditanam di danyangan atau makam sesepuh Seliran berupa pohon Uwi dengan buah-buahan yang bisa dinikmati anak-anak.

“Namun seiring pertumbuhan pohon maka Pohon Uwi itu menjadi subur dan rimbun. Tak ada yang berani menebangnya tetapi Pohon Uwi roboh sehingga dibersihkan dan sejak jaman orde baru Pohon Uwi diganti Pohon Beringin,” ujarnya.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar