Disclaimer: Artikel ini mengandung materi dewasa yang tidak ditujukan bagi pembaca berusia di bawah 18 tahun. Artikel ini semata-mata sebagai informasi edukatif untuk menambah pengetahuan bagi pembaca dewasa atau pasangan yang telah menikah.
Pesisirnews.com - Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli seksologi, fantasi seksual memainkan peran utama dalam memengaruhi perilaku seksual seseorang di kemudian hari dan mencerminkan pengalaman seksualnya di masa lalu.
Setiap orang bisa memiliki fantasi seks yang cukup beragam di dalam pikirannya. Namun isi pikiran tersebut tidak dikatakan secara langsung kepada pasangannya dan hanya dibayangkan saja ketika ia sedang berhubungan seksual.
Hanya saja perlu diketahui bahwa sebagian orang memiliki fetish serta fantasi seksual yang cukup aneh.
Menurut psikolog Inez Kristianti M.Psi, seperti dikutip dari Suara.com, menjelaskan, "Fetish adalah ketika seseorang merasakan rangsangan seksual dari fantasi atau perilaku seksual yang melibatkan nonliving objects, misal sepatu, celana dalam, bra, atau bagian tubuh nongenital bisa itu rambut, hingga kakiâ€.
Perilaku fetish ini terarah pada objek-objek tertentu, di luar dari organ seksual yang bisa meningkatkan gairah. Objek yang disukai oleh seseorang dengan gangguan fetish bisa berupa bagian tubuh manusia atau benda-benda mati.
Dari sisi psikologi, seseorang dengan gangguan fetish dapat terjadi karena adanya pemaknaan berbeda terhadap objek-objek yang dianggap membangkitkan rangsangan serta fantasi secara seksual.