Artikel

Lewat Haji, Diaspora Keturunan Urang Banjar di Tembilahan Terhubung dengan Tanah Leluhur


Lewat Haji, Diaspora Keturunan Urang Banjar di Tembilahan Terhubung dengan Tanah Leluhur

Akademisi UIN Suska Riau, Prof Dr H Raihani (Foto via jejakrekam) dan Potret masyarakat Banjar naik haji di era kolonial Belanda. (Foto: Dokumentasi Mansyur)

Pesisirnews.com - Sebuah penelitian menarik diungkap Prof. Dr. H. Raihani, Akademisi UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, menyebut ternyata kultur untuk naik haji juga mewarnai diaspora urang Banjar di tanah rantau, terkhusus di Sumatera.

Bersama tiga rekannya; Irfan Noor (Akademisi UIN Antasari), Muhammad Iqbal (IAIN Palangkaraya) dan Supriansyah, penelitian ini mendalami kultur religio masyarakat Banjar.

Hasilnya pun kini dibukukan berjudul “Urang Banjar Naik Haji”, setebal 237 halaman dengan sub kajian; Teks, Tradisi dan Pendidikan Nilai Kalangan Haji Banjar di Nusantara, cetakan Antasari Press, Pusat Penelitian dan Publikasi Ilmiah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Antasari.

“Penelitian kami untuk mengisi kekosongan dalam kajian haji Urang Banjar. Kita mengetahui, angka antrean atau waiting list keberangkatan haji di Kalimantan Selatan sangat tinggi. Laporan Kemenag terbaru saja menyebutkan bahwa daftar tunggu haji sudah menyentuh angka 36 tahun,” ucap Raihani dikutip dari jejakrekam.com, Senin (1/11) malam.

Doktor manajemen pendidikan dari The University of Melbourne ini mengatakan bisa dibayangkan betapa antusiasme masyarakat Banjar untuk berangkat haji.

“Sayangnya, kisah-kisah pengalaman keberangkatan haji Urang Banjar tersebut tidak direkam dengan serius. Buku ini hadir dalam cerita-cerita dalam kehidupan sehari-hari. Ditambah, banyak hal unik, lucu, indah, sedih, hingga berkesan lainnya yang terjadi dalam perjalanan haji Urang Banjar,” kata profesor asal Nagara, Hulu Sungai Selatan (HSS) ini.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar