Artikel

Suara Hati Guru Honor,Minta Keadilan Pemerintah

pesisirnews.com pesisirnews.com
Suara Hati Guru Honor,Minta Keadilan Pemerintah

Sejumlah guru honorer membawa poster dan spanduk saat menggelar unjuk rasa di kantor PGRI, Desa Siron, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (17/9/21). Aksi guru honorer yang ba

PESISIRNEWS.COM- Guru honorer meminta pemerintah juga menimbang masa pengabdian puluhan tahun.

Ramona Adelina, seorang guru honorer Sekolah Dasar (SD) yang tak lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) meminta pemberian afirmasi tambahan yang adil. Pemberian afirmasi tambahan, kata dia, jangan dilihat berdasarkan usia saja, tetapi masa pengabdian sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

"Jangan 50 tahun lah. (Kalau mau) 45 tahun atau masa kerja dilihat. Saya 17 tahun mengabdi sejak 2004," ucap wanita yang biasa disapa Mona itu kepada Republika saat menyampaikan keluh kesahnya menjadi seorang guru honorer, Kamis (23/9).

Wanita berusia 48 tahun itu mengisahkan, dia memulai kariernya sebagai guru honorer di salah satu SD di Jakarta dengan upah hanya sebesar Rp 150 ribu. Selama 10 tahun sejak saat itu, dia tinggal menumpang di sekolah. Hingga sekira tahun 2016, setelah melalui demonstrasi menuntut upah yang layak bagi guru, dia pindah ke rumah susun.

Hidup dengan dua anak tanpa seorang suami tak membuatnya menyerah untuk memberikan pendidikan yang baik untuk generasi penerus bangsa. Sebagai guru honorer di SD negeri, dia mengaku tak memiliki sertifikat pendidik (serdik) karena terbentur peraturan.
Halaman :
Penulis: pesisirnews.com