Artikel

Tragedi Seks dan Kisah Pemberontakan Pertama yang Dilakukan Wanita Terhadap Penguasa


Tragedi Seks dan Kisah Pemberontakan Pertama yang Dilakukan Wanita Terhadap Penguasa

Ilustrasi: Enam belas selir istana mencoba membunuh Kaisar China, Jiajing (1542). (Facebook)

Pesisirnews.com - Peristiwa bermula ketika enam belas selir istana mencoba membunuh Kaisar China, Jiajing (1542) dengan cara mencekiknya menggunakan tali. Tetapi sial, simpulan di tali yang mereka gunakan malah mencegah kaisar kehilangan nyawanya.

Kaisar hanya pingsan dan kehilangan suaranya untuk sementara. Seorang pembantu yang mengetahui kejadian itu berlari ke Ratu Fang dan kasim istana untuk menyelamatkan kaisar.

Setelah serangan, Kaisar Jiajing tidak sadarkan diri selama beberapa hari, jadi Ratu Fang menetapkan hukuman bagi wanita istana yang dianggap bersalah.

Ratu kemudian menangkap semua wanita dan memasukkan mereka ke dalam kurungan. Tak sampai di situ, kesemuanya disiksa sebelum di eksekusi. Tubuh mereka perlahan-lahan dipotong untuk meneror siapa pun yang memiliki ide serupa.

Sumber kontemporer menyatakan bahwa Ratu Fang menggunakan kesempatan ini untuk menargetkan beberapa lawannya, terutama selir kesayangan kaisar bernama Duan, serta beberapa pejabat.

Dia memerintahkan semua dari mereka yang dituduh terlibat untuk disiksa secara perlahan-lahan sampai mati. Termasuk Zhang Jinlian, pembantu yang telah memberitahu tentang serangan itu ikut dibunuh. Jinlian, sang pembantu nan malang ini ikut dibunuh, diduga untuk menghilangkan saksi mata.

Meskipun Permaisuri Duan tidak ada saat upaya pembunuhan, Ratu Fang memutuskan bahwa dia telah terlibat dalam rencana tersebut dan menghukum mati juga. Sepuluh anggota keluarga perempuan yang lain juga dipenggal.

Jasad-jasad wanita dan Permaisuri Duan kemudian dipajang di harem kaisar, sementara 20 lagi diperbudak, dan yang berbakat diserahkan kepada para menteri.

Meskipun Kaisar Jiajing tidak mampu pada saat itu, dia membenci Ratu Fang karena telah membunuh selir favoritnya, Duan.

Dia kemudian memutuskan Duan tidak bersalah dan menduga Fang menggunakan situasi ini untuk menyingkirkan Duan sebagai saingan yang paling dia benci.

Pada tahun 1547, ketika kebakaran menghancurkan sebagian istana, kaisar menolak untuk menyelamatkan Ratu Fang, dan dia dibiarkan terbakar sampai mati. Kaisar mengklaim bahwa ini adalah kehendak surga.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar