Kemudian, Aryo, Sakiyo, Asep, serta beberapa warga memeriksa kondisi korban serangan celeng, Sunardi. Ternyata, korban sudah dalam keadaan kritis.
Sunardi ternyata bukan satu-satunya korban amukan celeng. Tak berapa lama, mereka mendengar ada suara teriakan perempuan meminta tolong.
Warga pun segera mengecek asal suara. Belakangan diketahui, celeng kembali menyerang Sudarti (65) tetangga RT mereka di Peniron.
Warga lantas ramai-ramai menolong Sudarti. Celeng pun lari gulung koming setelah warga berbondong-bondong menuju Sudarti.
Sudarti lantas dibawa ke rumahnya sebelum dilarikan ke PKU Muhammadiyah Sruweng. Beruntung, Sudarti selamat.
Nasib tragis dialami Sunardi. Ia mengalami luka parah di bagian mata kiri, lengan kiri, kaki, dan punggung.
Sakiyo, lantas menggendong korban ke rumahnya yang berjarak sekitar dua kilometer. Sayangnya, nyawa Sunardi tak bisa diselamatkan. Sunardi tewas usai diserang celeng.
Menyadari bahwa celeng itu berbahaya, warga lainnya lantas memburu celeng yang mengamuk tersebut. Celeng berhasil dibunuh.
Widiyanto mengemukakan, usai menerima laporan, kepolisian lantas mengolah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Dalam pemeriksaan jenazah yang dilakukan oleh Tim Inafis Polres Kebumen dan Tim Kesehatan Purskesmas Pejagoan, korban dinyatakan telah meninggal.
"Korban 1 (Sunardi) sudah dalam keadaan MD dalam kondisi luka cabik atau robek bekas amukan babi hutan," dia menjelaskan.
Korban kedua, Sudarti kini dirawat di PKU Muhammadiyah Sruweng dengan kondisi patah tulang lengan kiri, luka sobek pada paha kiri, dan luka robek pada lengan kiri.
Sumber Liputan6.com