Daerah

Bentrokan Buruh Dengan Buruh Di Medan


Bentrokan Buruh Dengan Buruh Di Medan
pesisirnews
Hilda, massa ABBM yang terluka akibat kena lemparan dari massa yang keluar dari dalam gedung perayaan May Day Medan 2016.
PESISIRNEWS.COM, MEDAN - Seratusan massa dari Aliansi Buruh Bersatu Menggugat (ABBM) yang melakukan aksi unjuk rasa di jalan Sutomo Ujung Medan, di luar gedung olahraga, diserang oleh massa buruh yang sedang melaksanakan aksi panggung hiburan di tempat tersebut. 


Ironisnya hal ini berlangsung di saat perayaan Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2016 yang dirayakan di seluruh dunia.


Pantauan media, ketika ratusan massa ABBM tiba di lokasi dipimpin oleh Ahmad Iqbal selaku pimpinan aksi, suasana masih kondusif. 


Iqbal, yang juga adalah Sekretaris SBSD Kota Medan tampak masih mengkonsolidasikan barisan supaya tertib. 


"Pak polisi tolong kami dikawal. Kami hanya menyampaikan aspirasi di tempat ini," ujarnya melalui Toa. 


Tiba-tiba sekitar lima ratusan massa keluar dari dalam gedung dipimpin oleh Indra Syafii, salah satu pentolan serikat buruh yang sedang menggelar aksi panggung hiburan. Mereka langsung mengusir massa ABBM dari tempat tersebut. Anehnya tindakan arogansi dan potensial memicu terjadinya perkelahian ini hanya dibiarkan oleh seribuan aparat kepolisian yang ada di lokasi tersebut. 


Indra Syafii tampak merampas atribut aksi berupa spanduk dan poster sembari mengancam akan menghabisi massa ABBM apabila tidak mundur. 


Merasa didukung oleh aparat kepolisian, massa yang berasal dari dalam gedung makin beringas dan melempari massa ABBM. Salah satu jadi korban, hingga akhirnya harus diangkut menggunakan mobil Ambulans milik polisi. 


Saat korban masih belum berangkat dari lokasi, namun sudah di atas ambulans, terjadi lagi kericuhan yang dipicu tindakan represif aparat Polresta Medan di bawah komando Kombes Pol Mardiaz Kusin DH., yang menangkap salah satu orator aksi. 


Tidak terima rekannya ditangkap, massa membela dan akhirnya polisi bertindak represif dan menangkap puluhan massa, dan membawanya ke kantor Polresta Medan. 


Sebelumnya dalam siaran persnya ABBM mengkampanyekan penolakan terhadap elit pengurus serikat buruh yang terkesan membodohi buruh. Dimana masih banyak buruh yang dibayar dengan upah di bawah UMK, bahkan upah standar UMK dan UMP saja pun masih belum layak bagi buruh, namun dengan segala triknya, elit pengurus serikat buruh yang diduga ditunggangi oleh pengusaha malah mengajak buruh joget-joget dan berbasa basi meminta kenaikan upah. (Red/SN)

 - 
Penulis: