PESISIRNEWS.COM, PEKANBARU - Komisi C DPRD Riau mendampingi Bank Riau Kepri belajar mengelola bank dengan baik ke Bank DKI yang merupakan BUMD milik pemprov DKI Jakarta, Jum'at (10/6/2016). Komisi yang membidangi keuangan dan BUMD ini menilai karena Bank Riau Kepri belum maksimal dalam mengembangkan bank daerah milik Provinsi Riau tersebut.
Ketua Komisi C DPRD Riau, Aherson mengatakan, saat ini kinerja pengelolaan keuangan di salah satu BUMD milik pemprov Riau tersebut setiap tahunnya makin menurun, sebab pihaknya mendapatkan informasi tahun ini deviden yang didapatkan BRK menurun hingga Rp200 miliar.
"Saya dapat info, deviden mereka turun jadi Rp400 miliar dari sebelumnya Rp600 miliar di tahun sebelumnya. Untuk itu Kita minta BRK dan Biro Keuangan untuk belajar ke Bank DKI, biar mereka paham agar tidak berkutat di situ saja, kalau masih seperti itu juga pengelolaan bank kita, kapan bank itu bisa berkembang," terang Aherson kepada wartawan, Kamis (9/7/2016).
Pihaknya berharap BRK dapat mengembangkan kantor-kantor unitnya yang diletakkan di desa-desa setiap Kabupaten/Kota dan memberikan pinjaman dengan mudah kepada masyarakat agar bank tersebut mendapatkan keuntungan.
"BRI itu membuka banyak unit di desa-desa karna banyak provit yang ada di sana. Kalau di BRK sekarang baru 3 atau 2 unit berada di setiap kecamatan, kapan majunya kalau seperti itu. Banyak orang yang mengatakan proses melakukan peminjaman di BRK itu berbelit-belit, gimana orang mau menabung di sana kalau seperti itu manajemennya," ungkapnya.
"Minimal BRK ini bisa menyaingi BRI, karena banayak desa kita yang berpotensial," tuturnya. (dir)
Penulis:
