Daerah

Curahan Hati Diana Anggraeni, Si Satpam Cantik yang Pernah Daftar Jadi Polwan, Tapi. . .


Curahan Hati Diana Anggraeni, Si Satpam Cantik yang Pernah Daftar Jadi Polwan, Tapi. . .
Pesisirnews.com - Seorang perempuan petugas keamanan atau satpam di sebuah pabrik
sepatu di Subang, Jawa Barat, bernama Diana Anggraeni (22) menjadi viral
di media sosial Instagram.


Diana kerap memamerkan foto dirinya mengenakan seragam petugas keamanan di akun instagramnya.


Foto-fotonya
tersebut ia posting di akun @anggraeniza yang memiliki sembilan ribu
pengikut, dia beberapa kali mengunggah foto berpose bak seorang model
mengenakan seragam petugas keamanan berwarna putih dan celana biru.


Siapa sangka Diana Angraeni ternyata memang menyukai profesi yang
berhubungan dengan militer, hingga hal tersebut membuatnya bertekad
mengikuti rangkaian tes untuk menjadi seorang anggota TNI dan juga
Polwan.


Namun ia belum beruntung, semua rangkaian tes yang diikutinya belum
membuahkan hasil, ia gagal menjadi seorang anggota TNI, ataupun Polwan.


Berikut curahan hati satpam cantik Diana Anggraeni:


1. Satu Bulan Bekerja Sebagai Satpam, Pernah Dihampiri Ibu Hamil


Diani rupanya sudah bekerja sebagai perempuan petugas keamanan sejak sebulan yang lalu.


Selama satu bulan itu banyak pengalaman unik yang dia dapat.


"Saat saya di kantin, saat istirahat. Saya pernah diperhatikan terus
menerus oleh seorang perempuan pekerja di pabrik itu. Lama-lama,
perempuan itu menghampiri," kata Diana.


Saat perempuan itu menghampiri, lanjutnya, baru diketahui jika perempuan itu sedang hamil.


"Ternyata perempuan itu meminta izin buat megang hidung sama dagu
saya. Katanya, "teh saya ingin anak saya mirip seperti teteh kalau lahir
nanti, cantik"," kata Diana.


2. Sering Diminta Foto Bersama Saat Bekerja


Selain pengalaman unik dihampiri ibu hamil, ujar Diana, dia pun sering diminta untuk berfoto bersama.


Namun, tawaran untuk berfoto bersama itu jarang dia sanggupi.


"Karena di dalam pabrik kan memang nggak boleh sembarangan foto. Foto
itu harus pakai kamera perusahaan yang diizinkan. Jadi saya kasih tahu,
"bu kalau mau foto nanti di luar saja ya"," kata Diana.


3. Bersyukur Tidak Pernah Mendapatkan Pengalaman yang Tak Menyenangkan


Perempuan yang sedang mengambil cuti kuliah di sebuah kampus keguruan
di Subang ini pun mengaku bersyukur tidak pernah mendapatkan pengalaman
yang kurang menyenangkan.


"Aku kuliah dari tahun 2013. Ini sedang cuti sebelum mengerjakan
skripsi. Jadi, ini pengalaman saya pertama bekerja. Intinya, kita harus
pandai menempatkan diri dan pandai-pandai bersosialisasi. Walaupun kerja
shif kedua sampe jam setengah 10 malam, saya belum pernah mendapatkan
pengalaman yang kurang enak," kata Diana.


4. Alasan Menjadi Petugas Keamanan


Bukan tanpa alasan Diana memilih untuk menjalani pekerjaan yang
selama ini sering diidentikkan sebagai ranah pekerjaan seorang laki-laki
itu.


"Saya memang suka hal-hal yang bersifat militer," ujarnya.


Kesukaannya itu, lanjut Diana, kemungkinan diturunkan dari sosok ayah kandungnya yang juga mengabdi di TNI Angkatan Darat.


Diana bercerita, sejak kecil dia terkenal 'tomboy'.


"Waktu SD saya suka main kelereng dengan teman-teman cowok. Bahkan,
sejak kelas lima SD, saya sudah ikut karate," ujar perempuan yang sudah
menyandang sabuk hitam bela diri karate ini.


Kemudian, saat memilih sekolah tingkat atas pun, Diana lebih memilih untuk masuk ke SMK ketimbang ke SMA.


Alasannya, karena di sekolah itu ada pendidikan awal yang bersifat semi-militer.


5. Sempat Ikut Tes TNI dan Polri


Lulus dari SMK, tahun 2014, Diana akhirnya memutuskan untuk masuk ke sebuah sekolah tinggi keguruan di Subang.


"Karena saya memang suka hal-hal bersifat militer. Akhirnya saya
memutuskan ikut tes Polwan pas semester dua kuliah, pertengahan tahun
2014. Tapi gugur di tes awal," ujarnya.


Kemudian, akhir tahun 2014, dia mencoba mengikuti tes menjadi personel TNI.


"Tahun 2014 akhir saya ikut tes Korps Wanita Angkatan Darat atau di
singkat Kowad. Sudah sampai Jakarta, tahap akhir. Tapi gagal lagi," ujar
Diana.


Gagal di tes Polwan dan TNI AD, dia tetap tak patah semangat.


Karena parasnya yang menarik dan kemampuannya yang baik, Diana terpilih menjadi Putri Dirgantara 2016 Lanud Suryadarma, Subang.


"Tahun 2017 awal itu kan masih masa jabatan saya sebagai Putri
Dirgantara. Terus, saya ditelepon sama salah satu pembimbing saya di
Lanud. Katanya, TNI AU sedang buka penerimaan. Saya ikut. Sudah sampe
tes di Solo. Tapi gagal lagi," ujarnya.


Dia gagal dalam tiga tes itu karena berbagai alasan, sebuah di antaranya karena alasan kesehatan.


6. Penyandang Sabuk Hitam Bela Diri Karate


Diana mengaku telah menyandang sabuk hitam bela diri karate.


Dia mengatakan sudah dari kelas lima SD berlatih bela diri asal Jepang itu.


"Alasan ikut karate karena memang saya 'tomboy', ingin bisa menjaga
diri sendiri, dan menolong orang lain jika dibutuhkan," katanya.


Selama bertahun-tahun belajar karate, dia mengaku telah menggunakan
beberapa kali bela diri itu untuk menolong temannya dan membela diri.


7. Prinsip Hidup


Dalam pembicaraan melalui telepon, Diana pun menitipkan sejumlah
pesan kepada orang-orang, khususnya perempuan yang sedang berusaha keras
memperjuangkan cita-citanya.


"Jika kita takut gagal dalam memperjuangkan sesuatu, berarti kita juga sedang membatasi kemampuan kita," ujarnya.


Namun, Diana juga lebih memilih untuk bersikap realistis jika cita-cita yang diinginkan tak kunjung dicapai.


"Cita-cita memang harus kuat. Kita harus coba terus. Tapi kalau gagal
(berulang kali). Mungkin memang bukan jalannya ke situ. Tenang ko,
rezeki sudah ada yang mengatur," ujarnya menutup pembicaraan dalam
sambungan telepon.

Sumber Tribun Pekanbaru

Penulis: