Daerah

Getah Tak Laku Dijual, Kelangsungan Hidup Terancam


Getah Tak Laku Dijual, Kelangsungan Hidup Terancam
Foto: Ilustrasi.
Warga mengangkut sepeda motor menggunakan rakit karena banjir.
PESISIRNEWS.COM, BANGKINANG - Penderitaan 3000 Kepala Keluarga (KK) masyarakat di empat desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang menjadi korban banjir semakin panjang. Selain harga kebutuhan pokok semakin meningkat, karet yang mereka potong (sadap) dari kebun sudah tidak laku dijual.

“Karena tauke sudah tidak mau membeli disebabkan getah tersebut tidak dapat dijual ke luar, karena tidak bisa diangkut,” ujar Arika salah seorang warga Desa Lubuk Bingau, Rabu (13/1/2016) kemaren.

Dijelaskan, masalah utama penyebab ancaman kelaparan ini adalah sarana jalan yang belum baik, bahkan masih terputus. Sementara itu timbunan tanah longsor akibat banjir bandang akhir November 2015 yang membuat warga semakin terisolasi.
Warga di empat desa ini menurutnya sudah berusaha  bergotong royong membersihkan timbunan longsor tersebut. Mereka menggunakan peralatan seadanya. Namun dengan alat yang sederhana dengan timbunan longsor yang besar tidak seimbang, masyarakat memang berhasil membersihkan beberapa ruas jalan yang menuju ke arah Sumatra Barat.

“Itu hanyalah jalan yang bisa dilewati kendaraan roda dua, untuk roda empat tidak bisa dilalui. Karena itulah kemampuan masyarakat,” ujarnya.

Sedangkan untuk ke arah Lipat Kain, masyarakat tidak bisa membersihkan karena timbunan sangat besar. Dan itu hanya bisa dikerjakan dengan alat berat. Padahal ke arah Lipat Kain banyak ruas jalan yang rusak dan jembatan yang putus. Jangankan untuk roda empat, untuk roda dua saja tidak bisa dilalui.

Masyarakat, menurut Arika tentunya sangat berharap Pemkab Kampar segera memberikan perhatian. Karena sudah lebih sebulan masyarakat dibiarkan terisolasi dari daerah lain. Sehingga menyebabkan masyarakat hampir kelaparan. Pemerintah menurutnya memang telah membantu dengan memberikan beras dan mi instan. "Namun tidak mungkin kami setiap saat dan setiap hari makan nasi dan mie instan saja,’’ ujarnya.


Cari berita terkait lainnya. Silahkan Klik DISINI / DISINI


Sumber: riaupos.co
Penulis: