PESISIRNEWS.COM, TEMBILAHAN - Faktor kemiskinan menjadi penyebab utama tingginya angka penderita gizi buruk di Kabupaten Inhil. Bahkan, hingga hari ini Dinas Kesehatan Inhil telah mendata 21 anak gizi buruk dan kekurangan gizi. Fakta itu mengakibatkan Inhil menjadi Kabupaten dengan kasus gizi buruk tertinggi di Provinsi Riau.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Inhil, Zainal Arifin saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (19/4/2016). Dikatakannya, berdasarkan instruksi Bupati HM Wardan, sejak awal tahun 2016 lalu, pihaknya telah melakukan sweeping untuk melakukan pendataan bagi anak yang menderita gizi buruk.
"Dan dari hasil sweeping tersebut, kami menemukan ada 21 kasus gizi buruk di Inhil," jelas Zainal.
Adapun faktor yang mendasar yang menyebabkan terjadinya anak yang kurang gizi dikarenakan faktor kemiskinan dan minimnya pengetahuan orang tua dalam memberikan asupan gizi terhadap anaknya.
"Selain itu, setelah pendataan yang kami lakukan, kami juga menemukan jika ada penyakit lain yang diderita anak sehingga tidak mau makan dan lain-lain. Ada juga yang sakit ibunya sehingga tidak bisa memberikan ASI kepada anaknya, hal itu juga menjadi penyebab anak menderita gizi buruk," tambahnya.
Untuk anak-anak yang menderita gizi buruk, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas di daerah memberikan makanan tambahan. "Kecuali untuk M Rapi di Kecamatan Kateman. Kondisinya cukup parah sehingga kami bawa ke RSUD Puri Husada untuk penanganan yang lebih baik," katanya.
Itu dikatakannya merupakan instruksi langsung dari Bupati Wardan. "Daripada terjadi hal yang tidak diinginkan, kami bawa ke RSUD Puri Husada dan biaya ditanggung oleh pak Bupati " sebut Zainal.
(ziz)
Ikuti Terus Perkembangan Berita Ini. Silahkan Klik DISINI / DISINI