PEKANBARU -Tokoh Melayu Riau, Syarwan Hamid menyatakan, demi marwah Melayu, ia akan mengembalikan gelar adat Melayu yang pernah ditabalkan kepadanya oleh Lembaga Ada Melayu (LAM) Riau.
Gelar adat Melayu yang ditabalkan kepada Syarwan Hamid adalahDatuk Lela Seri Negara.
Syarwan Hamid tetap teguh dengan pendiriannya untuk menanggalkan gelar adat Datuk Lela Seri Negara jika LAM Riau tetap memberikan gelar adat kepada Presiden Joko Widodo.
Alasan tokoh Melayu yang juga Mantan Menteri Dalam Negeri ini melepaskan gelar adat yang pernah diterimanya, hal itu merupakan bentuk nyata dirinya dalam mempertahankan marwah Melayu Riau.
Syarwan Hamid menuturkan bukan dia saja tokoh Riau yang keberatan dengan sikap pengurus LAM Riau itu.
Banyak orang menghubungi dia melaluipesan Whatsapp dan menyatakan keberatan yang sama.
"Sebenarnya bukan saya saja tokoh Riau yang keberatan atas sikap pengurus LAM Riau. Banyak mereka hubungi saya melalui pesan Whatsapp, semuanya keberatan," ujar Syarwan sebelumnya.
Syarwan Hamid juga mengaku berat untuk menanggalkan gelar adatnya tersebut.
Namun ia menganggap, hal itu merupakan harga yang harus ia bayar demi mempertahankan marwah Melayu Riau.
"Saya berjuang mendapatkan gelar adat tersebut tidak mudah. Banyak perjuangan di situ, salah satunya adalah memekarkan 7 kabupaten menjadi 15 kabupaten di Riau," ungkapnya.
Sebenarnya kata Syarwan Hamid, ia tak mempermasalahkan LAM Riau memberikan gelar terhadap Presiden Joko Widodo.
Namun, tidak pada saat musim politik seperti saat ini.
Kenapa tidak pada tahun lalu, kesannya kan jadi berbeda. Apa tanggapan masyarakat Melayu Riau nanti," ujar Syarwan Hamid.
Sementara perwakilan dari Letjend TNI Purn Syarwan Hamid yang dipimpin ketua harian Laskar Melayu Bersatu (LMB) Syafrudin Saan mendatangi Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau untuk menyampaikan rencana pengembalian gelar ada yang diterima Syarwan Hamid.
Syarwan Hamid sebelumnya menerima gelar Datuk Lela Seri Negara dari LAM Riau.
Gelar ini akan ditanggalkannya jika LAM tetap memberi gelar kepada Presiden RI Joko Widodo.
Kedatangan perwakilan Syarwan Hamid ini langsung disambut ketua Dewan Pengurus Harian LAM Riau Syahril Abubakar.
Menurut Syafrudin Saan proses penanggalan gelar atau penyerahan kembali ke LAM rencananya digelar usai pemberian gelar kepada Presiden.
Kami datang ke LAM untuk membicarakan rencana pengembalian gelar Pak Syarwan kembali ke LAM, jadi rencananya dilaksanakan pada 18 atau 19 Desember," ujar Syafrudin Saan kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (10/12/2018).
Syafrudin yang datang didampingi istri Syarwan Hamid tersebut menegaskan pada saat pengembalian gelar tersebut rencananya akan ada upacara di halaman gedung LAM Riau.
"Nanti saya yang akan memimpin upacaranya saat Pak Syarwan menyerahkan gelar adatnya ke LAM, "ujar Syafrudin Saan.
Dalam prosesi itu nantinya akan diserahkan Tanjak, selempang yang sebelumnya sempat disematkan LAM Riau pada mantan Menteri Dalam Negeri ini.
Beliau yang menyerahkan langsung nantinya dan akan diterima LAM Riau," jelas Syafrudin.
Istri Syarwan Hamid Heriati juga menambahkan Syarwan tidak bisa datang langsung karena masih dalam kondisi sakit. "Bapak baru siap operasi," ujarnya.
Ketua DPH LAM Riau Syahril Abubakar dalam kesempatan itu menyampaikan setiap orang memiliki pemikirannya masing-masing sehingga keputusan Syarwan Hamid harus dihormati apalagi menghormati demokrasi.
Sebagaimana diketahui sebelumnya Tokoh Melayu Riau, Syarwan Hamid tetap teguh dengan pendiriannya untuk menanggalkan gelar adat Datuk Lela Seri Negara jika LAM Riau tetap memberikan gelar adat kepada Presiden Joko Widodo.
Syarwan Hamid mengatakan, hal itu merupakan bentuk nyata dirinya dalam mempertahankan marwah Melayu Riau.
Syarwan Hamid menuturkan bukan dia saja tokoh Riau yang keberatan dengan sikap pengurus LAM Riau itu.(*)