Daerah

KKN Tematik Revolusi Mental Ala Mahasiswa UNRI Di Rupat "Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Ecobrick Menuju Indonesia Bersih dan Mandiri

Pesisirnews.com Pesisirnews.com
KKN Tematik Revolusi Mental Ala Mahasiswa  UNRI  Di Rupat "Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Ecobrick Menuju Indonesia Bersih dan Mandiri
RUPAT- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Negeri Riau (UNRI )Pekanbaru menggelar KKN Tematik Revolusi Mental Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Ecobrick Menuju Indonesia Bersih dan Mandiri sabtu 2/8 /19 di Gedung pertemuan SD N 18 keluraham Tanjung kapal, Kabupaten Bengkalis , Riau .


pantauan wartawan dalam acara turut hadir Dr. Sri Endang Kornita, SE,. MSi Korwil Kab. Bengkalis, Elvina, S. Pd, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kukerta Unri,Plh. Lurah

Masiswa /wi UNRI M. Jimmy Waldani ,Dini Fitri , Gusnella, Muhammad Alfi, Yanda Pratama, Anita Gusti Amelia. Suci Listy Rana Futri Rahayu. Bella Putri Ayuni, Maria Lucia Dwigama Purba ,PLh Tanjung Kapal Suwito Ketua LKMD,LAMR,RW,RT dan para undangan


Dalam kata samabutan Korwil Kab BengkalisEndang Kornita, SE,. MSi Tujuan dari KKN Tematik Revolusi Mental ini salah satunya adalah mengubah perilaku masyarakat untuk lebih bersih dan mandiri. Selain itu, melalui KKN tematik ini, mahasiswa juga berperan untuk meningkatkan akses pelayanan publik yang lebih optimal dengan bersinergi bersama perangkat pemerintahan kelurahan. Seluruh kegiatan dalam KKN tematik ini berbasis tiga nilai utama revolusi mental yaitu gotong royong, integritas, dan etos kerja.


' KKN Tematik Revolusi Mental ini salah satunya adalah mengubah perilaku masyarakat untuk lebih bersih dan mandiri" ungkapnya


lanjutnya beliiau mengatakan Selama kegiatan KKN ini, mahasiswa mendorong masyarakat kelurahan terutama orangtua dan siswa untuk selalu hidup dengan sehat dan secara langsung mewujudkan gerakan Indonesia Bersih.

.


kelompok Kukerta UNRI Universitas Negeri Riau memilih untuk melaksanakan pelatihan ecobrick untuk masyarakat kelurahan Tanjung kapal. Pelatihan dipandu oleh penggiat Ecobrick, Elvina, S. Pd, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kukerta UNRI

beliau merupakan alumi Universitas Negeri semarang


Dalam kata sambutan Elvina mengatakan Ecobrick sendiri merupakan salah satu metode pengolahan limbah sampah plastik menjadi barang serbaguna. Mulai dari bangku hingga panggung pertunjukan dapat dibuat menggunakan metode Ec obrick.


"Ecobrick adalah salah satu metode pengolahan limbah sampah plastik menjadi barang serbaguna."ujarnya


lanjut beliau mengatakan Metode ecobrick merupakan metode terakhir dalam pemanfaatan limbah plastik. Ketika sampah plastik tidak dapat diolah kembali menjadi barang lain seperti kerajinan tas maupun kerajinan yang lainnya, ecobrick dapat menjadi solusi. Pelatihan diawali dengan pengenalan sampah plastik dan bahayanya bagi tubuh manusia maupun lingkungan


"Metode ecobrick suatu metode terakhir dalam pemanfaatan limbah plastik" katanya


Elvina mengharap Pengolahan sampah menggunakan metode ecobrick tergolong mudah, bahan yang diperlukan berupa sampah plastik. Sampah plastik dipilah menjadi dua, sampah halus seperti plastik 'kresek' dan sampah kasar seperti pembungkus makanan, plastik minyak goreng, mie instan, dan lain sebagainya.

Agar dapat digunakan, sampah-sampah ini dibersihkan dari sisa-sisa bahan seperti makanan, minyak dan sabun kemudian keringkan. Selain kedua sampah tersebut, siapkan juga botol plastik bekas air mineral yang telah dibersihkan dan dikeringkan

akhir kata sambutan elvina mengatakan Pelatihan ecobrick diharapkan mampu menyadarkan masyarakat akan bahaya sampah plastik bagi lingkungan. Masyarakat saat ini dituntut untuk mengelola sampah dengan bijaksana mengingat keadaan lingkungan yang semakin memburuk, pengelolaan tersebut mulai dari pemilahan sampah organik dan non-organik, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang memiliki nilai guna seperti ecobrick maupun metode lainnya yang efisien. "ungkapnya (Budi)

Penulis: Zanoer