Daerah

Aksi Mogok Kerja Karyawan PT. Padasa Berdampak pada Kehidupan Pekerja


Aksi Mogok Kerja Karyawan PT. Padasa Berdampak pada Kehidupan Pekerja

Aksi mogok kerja karyawan PT. Padasa beberapa waktu lalu. Foto: Dok./wan/Pesisirnews.com.

KAMPAR, Pesisirnews.com - Terkait Aksi Mogok Kerja Karyawan PT. Padasa Enam Utama (PEU) yang tidak berkesudahan kini berdampak pada karyawan yang mangaku kehidupan mereka semakin sulit.

Aksi mogok kerja Karyawan PT. Padasa bermula dari ajakan Ketua DPC FSBSI (Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) Kabupaten Kampar, Kormaida Siboro.

Aksi mereka tersebut sebenarnya sudah pernah dilakukan mediasi yang difasilitasi Pemkab Kampar dengan mempertemukan pihak karyawan yang mogok kerja dengan pihak perusahaan PT. Padasa Enam Utama untuk mencari solusi terbaik terkait tuntutan karyawan melalui FSBSI.

Kapolsek XIII Koto Kampar AKP Budi Rahmadi SH bersama Upika pada tanggal (7/10/2020) lalu, juga telah berupaya menemui pihak karyawan yang tengah melakukan mogok kerja dengan menyampaikan imbauan agar mereka kembali bekerja.

Sebagian dari karyawan yang mengikuti imbauan telah kembali bekerja namun sebagian lainnya masih melakukan mogok kerja.

Salah satu karyawan yang tidak mau disebutkan namanya kepada awak media yang meliput aksi mogok kerja ini mengungkapkan, bahwa mereka sebenarnya ingin kembali bekerja seperti semula namun takut dengan Pimpinan DPC FSBSI Kampar yang meminta mereka untuk tetap melanjutkan mogok kerja ini. Akibatnya nasib karyawan menjadi semakin tidak jelas.

Karena sebagian karyawan ini tetap melakukan mogok kerja cukup lama, maka pihak perusahaan juga telah mendatangkan karyawan pengganti untuk sementara agar aktifitas perusahaan dapat terus berjalan.

Menurut Humas PT. Padasa, jika kondisi ini terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan perusahaan mengambil tindakan tegas hingga PHK dan mengangkat pekerja pengganti menjadi karyawan.

Namun sebetulnya, pihak perusahaan juga menghindari hal tersebut, makanya melalui administratur, perusahaan telah meminta mereka untuk bekerja seperti semula, namun sayangnya mereka masih menolak.

“Kita berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan masing-masing pihak hendaknya tidak mementingkan egonya sendiri, sehingga ada jalan tengah yang dapat diterima kedua belah pihak,” jelas Humas PT. Padasa. (rls-wan)

Penulis: Irwan Nur

Editor: Anjar