Daerah

Cawabup Bengkalis Bagus Santoso: Sampah dapat Menjadi Komoditi Pendapatan Warga


Cawabup Bengkalis Bagus Santoso: Sampah dapat Menjadi Komoditi Pendapatan Warga

Bagus Santoso (kemeja lengan panjang hitam-putih) menerima masukan warga tentang problem sampah di Sungai Pakning. Foto: bud/Pesisirnews.com.

SUNGAI PAKNING, Pesisirnews.com - Ada masukan berbeda yang disampaikan masyarakat ke calon wakil bupati (Cawabup) Bengkalis Bagus Santoso saat silaturahim ke warga kota Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis belum lama ini.

Jika kunjungan silaturahim ke berbagai tempat sebelumya, Bagus Santoso umumnya menerima input berupa pembenahan administrasi layanan pemerintah dan masalah infrastruktur, kali ini masalah sampah jadi masukan yang diterima Cawabup Bagus Santoso dari warga.

Menurut beberapa warga, sampah di Sungai Pakning belum terkelola dengan baik sehingga membuat lingkungan menjadi kumuh. Selain bau, sampah juga berpotensi mendatangkan penyakit.

“Di lingkungan kami belum memiliki sarana pengangkut sampah, dan lingkungan ini juga padat penduduk sehingga sampah menjadi masalah serius,” kata Isdekam, tokoh masyarakat di Gegawar Sungai Selari kepada Bagus Santoso.

“Sayangnya membakar sampah juga dapat mendatangkan masalah baru karena kami tinggal berdempetan dengan tetangga,” timpal pakde Sukadi, seorang warga lainnya.

Menanggapi keluhan masyarakat mengenai sampah, Cawabup Bagus Santoso yang berpasangan dengan Cabup Kasmarni pada pilkada serentak mendatang mengatakan, penanganan masalah sampah berkaitan erat dengan masalah lingkungan hidup. Jika kondisi lingkungan bersih dan sehat maka akan berdampak pada kesehatan masyarakat.

“Sampah ini sebenarnya dapat dijadikan potensi penghasilan jika di kelola dengan tepat. Misalnya lewat Bumdes atau kesepakatan pihak Kelurahan, RW dan RT membuat tempat penampungan sementara (TPS), ini kan ada sumber pendapatan uang masuk,” kata Bagus.

Bagus Santoso yang pada pilkada 9 desember 2020 mendapat dukungan lima parpol besar yakni PAN, Gerindera, Demokrat, Nasdem dan PBB, memberi pandangan bahwa sampah sebenarnya berpotensi menjadi sumber pendapatan sekaligus peluang tenaga kerja.

“Pengelolaan sampah harus diatur dengan baik karena selain terkait dengan lingkungan dan kesehatan, pengelolaan sampah secara baik dapat menjadi sebuah investasi,” jelasnya.

Namun Bagus Santoso tetap akan menyampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan keinginan masyarakat untuk berbagai usulan seperti armada pengangkut sampah yang bisa masuk ke lingkungan gang sempit.

Apalagi untuk Kota Pakning menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup sudah menghasilkan sampah sekitar 2 ton per hari untuk dibawa ke TPA jalan lingkar Dompas. (Budi)

Penulis: Budi Haryanto

Editor: Anjar