Daerah

DKPPP Kota Banjar Basmi Hama Tikus di Desa Rejasari


DKPPP Kota Banjar Basmi Hama Tikus di Desa Rejasari

BANJAR (Pesisirnews.com) - Tikus sawah merupakan salah satu hama paling berbahaya bagi tanaman padi, dimana serangan hama tikus dapat mengakibatkan kerusakan yang tidak sedikit hingga gagal panen.

Serangan hama tikus bisa terjadi pada semua fase, mulai dari persemaian hingga panen. Akibat dari serangan tikus tersebut para petani padi dipastikan mengalami kerugian yang tidak sedikit.

Tikus juga sangat luar biasa dalam perkembangannya. Tikus mempunyai kemampuan dari sepasang tikus dalam setahun bisa berkembang biak sampai 1.048 ekor.

Untuk menghindari kejadian yang bisa membuat petani di Desa Rejasari mengalami kerugian akibat serangan hama tikus, maka dilakukan gerakan pengendalian hama tikus, yang dilakukan Kelompok Tani yang berada di Desa Rejasari Kecamatan Langensari Kota Banjar bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP)Kota Banjar.

Gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) khususnya tikus tersebut sangat bagus, seperti disampaikan oleh Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Banjar Abdul Kholik Ibrahim saat ditemui di sela-sela gerakan pengendalian hama tikus di wilayah Desa Rejasari, Senin (30/1/2023).

Menurut Kholik gerakan pengendalian hama tikus ini sangat bagus dilakukan di awal, karena tikus biasanya ketika di awal akan bersembunyi di pematang, jadi sangat gampang untuk mengendalikannya. Namun ketika sudah ada tumbuhan akan lebih sulit.

“Jadi ini gerakan pengendalian lebih awal dengan cara pengasapan dengan belerang atau diburu (sangkarnya dibongkar) . Kalau tidak dikendalikan di awal nantinya akan berdampak.Serangan tikus itu yang paling berbahaya ketika padi dalam fase generatif, ketika padi dimakan tikus, petani akan merugi total,”ujarnya.

Ketua KTNA Kota Banjar pun berharap, gerakan ini bisa ditiru oleh kelompok kelompok lain, sehingga petani mudah-mudahan bisa panen dengan bagus.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan melalui Kabid Pertanian Yeti Sukmayati, dimana pengendalian hama tikus ini harus dilaksanakan bersama-sama, sebab jika hanya dilakukan beberapa orang saja atau satu wilayah saja, biasanya tikusnya berpindah.

“ Jadi ini kegiatan yang cukup bagus untuk antisipasi penanganan serangan hama tikus. Dan kita lakukan sebagai antisipasi adanya serangan hama tikus di awal musim tanam di tahun 2023,” ucapnya.

Desa Rejasari sendiri mempunyai luas lahan hampir 600 hektare, dengan lahan terluas untuk pertanian/sawah. Untuk pesawahan sendiri terdiri dari sawah dengan irigasi teknis dan non teknis.

Kepala Desa Rejasari Subur Waluyu manyambut baik adanya gerakan pengendalian hama tikus di lahan pesawahan di wilayahnya.

“Tentunya dengan adanya gerakan seperti ini memberikan motivasi bagi para petani untuk lebih meningkatkan hasil pertaniannya, dengan bersama-sama untuk menghilangkan hama yang ada di wilayah kita,” ucap Kepala Desa Rejasari. (PNC/Nier)

Penulis: Nier

Penulis:

Editor: Anjar