Daerah

Hujan Es di Kota Pekanbaru Viral, Ini Penjelasan Ilmiah dari BMKG


Hujan Es di Kota Pekanbaru Viral, Ini Penjelasan Ilmiah dari BMKG

Butiran es yang jatuh di atas atap sebuah bangunan di Pekanbaru. (Pesisirnews.com/Tangkapan layar)

PEKANBARU (Pesisirnews.com) - Peristiwa hujan deras dan angin kencang yang disertai butiran es terjadi di Kota Pekanbaru, Sabtu (25/3) sore. Kejadian itu viral setelah video hujan yang disertai butiran es itu banyak beredar di platform media sosial (medsos).

Berdasarkan pantauan, hujan deras disertai serpihan es di Kota Pekanbaru terjadi di sejumlah kawasan seperti di daerah Panam, di Jalan Rambutan dan Jalan Paus.

Beberapa warga mengaku terkejut lantaran atap rumahnya terdengar seperti dilempari kerikil dalam jumlah banyak. Namun saat dicek di halaman rumah, ternyata yang dijumpai butiran es kecil-kecil.

Salah seorang warga menyampaikan kepada awak media bahwa butiran es yang sempat dikutipnya itu dalam waktu singkat langsung mencair.

Fenomena alam langka yang terjadi di Kota Pekanbaru tersebut, ditanggapi oleh Forecaster On Duty BMKG stasiun Pekanbaru.

Menurut Yasir Prayuna dari BMKG Pekanbaru, fenomena alam ini disebabkan oleh pemanasan yang cukup tinggi sejak pagi hingga siang atau sore hari sehingga proses pembentukan awan menjadi masif.

"Ini biasanya terjadi pada masa-masa transisi. Fenomena ini biasanya disertai angin puting beliung dan hujan es," jelasnya, Minggu.

Dia meminta masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap terjadinya bencana hidrometeorologis seperti genangan, banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang.

"Khusus untuk daerah bertopografi curam atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut," ujarnya.

Yasir menambahkan, kejadian curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang terpantau masih berpotensi terjadi selama beberapa hari kedepan di beberapa wilayah Provinsi Riau.

(PNC/ANT)

Penulis:

Editor: Anjar