PELANGIRAN (Pesisirnews.com) - Pimpinan serta santriawan Pondok Dakwah Zikir dan Tahfiz Qur'an Darul Kalam menyambut hangat kedatangan rombongan Bupati Indragiri Hilir (Inhil) Drs. HM. Wardan, MP di pondok pesantren Tahfiz Quran Darul kalam di Kecamatan Pelangiran, Minggu (17/7).
Kedatangan Bupati HM. Wardan turut di dampingi Dandim 0314 Inhil beserta beberapa kepala OPD, diantaranya Kadis PU-PR, Kadis Perkebunan, Anggota DPRD Inhil Dapil 3, Kabag Umum, Kabag Kesra, Camat Pelangiran, Camat Tembilahan, Ketua Basnaz Inhil, serta beberapa petinggi Perusahaan THIP.
Kunjungan ke lokasi Ponpes ini juga untuk melihat langsung kondisi rumah Tahfiz yang saat ini terdapat 15 santri.
Bupati dan rombongan diterima langsung oleh pimpinan Ponpes Rumah Tahfiz Darul Kalam, Kh. Abdul latif khobir al-hafidz. Beliau mengatakan, keberadaan Rumah Tahfiz Darul Kalam ini sangat membantu sekali bagi anak-anak dalam membaca dan mempelajari huruf-huruf Alquran untuk usia dini. Rumah Tahfiz ini sendiri sudah berdiri selama 2 tahun.
“Untuk pembelajaran di rumah Tahfiz ini ada hafalan, tajwid dan ketentuan-ketentuan membaca Alquran yang benar, sehingga diharapkan para alumni yang sudah keluar dari rumah Tahfiz bisa memenuhi persyaratan menjadi imam,†terangnya.
Bupati Inhil pada kesempatan tersebut juga menyerahkan zakat asnap fisabilillah guna penunjang kelanjutan pendidikan keagamaan berupa uang Rp 25 juta dari Basnaz Inhil serta menyerahkan 20 mushab Al- Quran.
Dalam sambutanya Bupati HM. Wardan mengatakan, Pemkab Inhil menyambut positif keberadaan pondok pesantren Tahfiz yang didirikan di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran ini.
Lebih lanjut Bupati berharap setiap desa akan ada lahir hafidz dan hafidzah yang akan mengisi masjid-masjid di wilayah masing masing.
“Yang mana target saya untuk 10 tahun kedepan masjid-masjid di seluruh Kabupaten Inhil akan di imami oleh seorang Hafidz Qur'an, serta Terkait rumah Tahfiz,†ujarnya.
Menurut HM. Wardan, rumah Tahfiz adalah program lanjutan dari program Magrib Mengaji yang dimaksudkan untuk mencetak generasi Qur’ani. (PNC/rls)
