Pesisirnews.com - Majalah Forbes baru saja melansir 50 Orang Terkaya di Indonesia 2018.
Inilah deretan Crazy Rich Indonesian pada tahun ini.
Dalam laporannya, jumlah kekayaan 50 orang tersebut naik cukup signifikan menjadi 129 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.870 triliun.
Jumlah itu nak 3 miliar dollar AS dari tahun lalu.
Siapa saja 50Crazy Rich Indonesian pada tahun ini?
1. R Budi & Michael Hartono
nilai kekayaan: $35 miliar
usia: 68 tahun
bidang usaha: rokok, bank, properti, elektronik
brand: BCA, Djarum, Polytron, mal Grand Indonesia
2. Susilo Wonowidjojo
nilai kekayaan: $9.2miliar
usia: 62 tahun
bidang usaha: rokok
brand: Gudang Garam
3. Eka Tjipta Widjaja
nilai kekayaan: $8.6 miliar
usia: 95 tahun
bidang usaha:kelapa sawit
brand: Sinar Mas
4. Sri Prakash Lohia
nilai kekayaan: $7.5 miliar
usia: 66 tahun
bidang usaha:petrokimia
brand:Indorama Corporation
5. Anthoni Salim
nilai kekayaan: $5.3 miliar
usia: 69 tahun
bidang usaha:beragam
brand:PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills
6. Tahir
nilai kekayaan: $4.5 miliar
usia: 66 tahun
bidang usaha: beragam
brand: Mayapada Group
Chairul Tanjung (KOMPAS/RIZA FATHONI)
7. Chairul Tanjung
nilai kekayaan: $3.5 miliar
usia: 56 tahun
bidang usaha: beragam
brand: Trans Corp
8. Boenjamin Setiawan
nilai kekayaan: $3.2 miliar
usia: 85 tahun
bidang usaha: farmasi
brand: Kalbe Farma
9. Jogi Hendra Atmadja
nilai kekayaan: $3.1 miliar
usia: 72 tahun
bidang usaha: barang konsumsi
brand:Mayora Group
10. Prajogo Pangestu
nilai kekayaan: $3 miliar
usia: 74 tahun
bidang usaha:petrokimia
brand:Djajanti Timber Group, Barito Pacific,Tri Polyta Indonesia Tbk
11. Low Tuck Kwong
nilai kekayaan: $2.5 miliar
usia: 70 tahun
bidang usaha:batu bara
brand:Bayan Resources
12. Mochtar Riady
nilai kekayaan: $2.3 miliar
usia: 89 tahun
bidang usaha:beragam
brand: Lippo Group
13. Putera Sampoerna
nilai kekayaan: $1.75 miliar
usia: 71 tahun
bidang usaha:investasi, rokok
brand:PT HM Sampoerna Tbk
14. Peter Sondakh
nilai kekayaan: $1.7 miliar
usia: 68 tahun
bidang usaha: investasi
brand:Rajawali Corp
15. Martua Sitorus
nilai kekayaan: $1.69 miliar
usia: 58 tahun
bidang usaha:kelapa sawit
brand:Wilmar International
16. Garibaldi Thohir
nilai kekayaan: $1.67 miliar
usia: 53 tahun
bidang usaha: batu bara
brand:Adaro Energy
17. Theodore Rachmat
nilai kekayaan: $1.6 miliar
usia: 74 tahun
bidang usaha:beragam
brand:Triputra Group, Adaro Energy
18. Kuncoro Wibowo
nilai kekayaan: $1.58 miliar
usia: 62 tahun
bidang usaha:ritel, perkakas
brand:Kawan Lama Sejahtera
19. Alexander Tedja
nilai kekayaan: $1.5 miliar
usia: 73 tahun
bidang usaha: real estate
brand:Pakuwon Group
20. Husain Djojonegoro
nilai kekayaan: $1.46 miliar
usia: 69 tahun
bidang usaha: barang konsumsi
brand:ABC Group
21. Bachtiar Karim
nilai kekayaan: $1.45 miliar
usia: 61 tahun
bidang usaha: kelapa sawit
brand:Musim Mas Group
22. Murdaya Poo
nilai kekayaan: $1.4 miliar
usia: 77 tahun
bidang usaha:beragam
brand:Central Cakra Murdaya/Berca Group
23. Eddy Katuari
nilai kekayaan: $1.35 miliar
usia: 67 tahun
bidang usaha: barang konsumsi
brand:Wings Group
24. Djoko Susanto
nilai kekayaan: $1.33 miliar
usia: 68 tahun
bidang usaha: supermarket
brand:PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
25. Sukanto Tanoto
nilai kekayaan: $1.3 miliar
usia: 68 tahun
bidang usaha:beragam
brand:the Royal Golden Eagle International
26. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
nilai kekayaan: $1.29 miliar
usia: 65 tahun
bidang usaha: media, teknologi
brand:Emtek
Bangunan apartemen Vida View di Jl Boulevard, Makassar, Sulawesi Selatan, saat diabadikan, Selasa (10/1/2017). Vida View merupakan proyek milik Ciputra. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)
27. Ciputra
nilai kekayaan: $1.2 miliar
usia: 87 tahun
bidang usaha: real estate
brand:Ciputra
28. Ciliandra Fangiono
nilai kekayaan: $1.19 miliar
usia: 42 tahun
bidang usaha:kelapa sawit
brand:First Resources
29. Husodo Angkosubroto
nilai kekayaan: $1.15 miliar
usia: 63 tahun
bidang usaha: agrobisnis, properti, asuransi
brand:Gunung Sewu Group
30. Harjo Sutanto
nilai kekayaan: $1.1 miliar
usia: 92 tahun
bidang usaha:barang konsumsi
brand:Wings Group
31. Hary Tanoesoedibjo
nilai kekayaan: $980juta
usia: 53 tahun
bidang usaha: media
brand: MNC
32. Sudhamek
nilai kekayaan: $920 juta
usia: 62 tahun
bidang usaha:makanan ringan, minuman
brand:GarudaFood Group
33. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono
nilai kekayaan: $910 juta
usia: 90 tahun
bidang usaha:kelapa sawit, tambang nikel
brand:Bumitama Agri
34. Osbert Lyman
nilai kekayaan: $900 juta
usia: 68 tahun
bidang usaha: real estate
brand:Lyman Group
35. Hashim Djojohadikusumo
nilai kekayaan: $850 juta
usia: 64 tahun
bidang usaha:beragam
brand:Arsari Group
36. Sjamsul Nursalim
nilai kekayaan: $810 juta
usia: 77 tahun
bidang usaha:ban, ritel
brand:Gajah Tunggal,Mitra Adiperkasa
37. Kusnan & Rusdi Kirana $800 juta
usia: 55 tahun (Rusdi)
bidang usaha: maskapai
brand: Lion Group
38. Danny Nugroho
nilai kekayaan: $790 juta
usia: 43 tahun
bidang usaha: perbankan
brand:Bank Capital Indonesia
39. Soegiarto Adikoesoemo
nilai kekayaan: $780 juta
usia: 80 tahun
bidang usaha:bahan bakar dan gas alam
brand:AKR Corporindo
Founder Bosowa Corporation, Aksa Mahmud.
40. Aksa Mahmud
nilai kekayaan: $775 juta
usia: 73 tahun
bidang usaha: semen
brand: Bosowa
41. Irwan Hidayat
nilai kekayaan: $750 juta
usia: 71 tahun
bidang usaha: obat herbal/jamu
brand: Sido Muncul
42. Achmad Hamami
nilai kekayaan: $725 juta
usia: 88 tahun
bidang usaha: alat berat
brand:Trakindo Utama
43. Tjokrosaputro Benny
nilai kekayaan: $670 juta
usia: 49 tahun
bidang usaha: properti
brand: Batik Keris,Hanson International, Sinergi Megah Internusa
44. Arini Subianto
nilai kekayaan: $665 juta
usia: 47 tahun
bidang usaha:batu bara, kelapa sawit
brand:Persada Capital Investama
45. Edwin Soeryadjaya
nilai kekayaan: $660 juta
usia: 69tahun
bidang usaha:batu bara, investasi
brand:Astra International
46. Arifin Panigoro
nilai kekayaan: $655 juta
usia: 73 tahun
bidang usaha: minyak bumi
brand:Medco Group
47. Sabana Prawirawijaya
nilai kekayaan: $640 juta
usia: 78tahun
bidang usaha: minuman
brand:Ultrajaya Milk Industry
48. Kardja Rahardjo
nilai kekayaan: $625 juta
usia: 57 tahun
bidang usaha:jasa pengiriman
brand:Pelayaran Tamarin Samudra
49. Kartini Muljadi
nilai kekayaan: $610 juta
usia: 88 tahun
bidang usaha:farmasi
brand:Tempo Scan Pacific
50. Abdul Rasyid
nilai kekayaan: $600 juta
usia: 60 tahun
bidang usaha: kayu, kelapa sawit
brand:Sawit Sumbermas Sarana
Kakak Erick ThohirVsAdik Prabowo Subianto
Daftar50 Orang Terkaya di Indonesia 2018 di atas relevangan Pilpres 2019.
Di peringkat ke-16 orang terkaya, ada namaGaribaldi Thohir.
Dia adalah kakak kandung dariErick Thohir (48).
Sebagaimana diketahui,Erick Thohir adalahKetuaTim Kampanye Nasional (TKN) atau Tim Sukses atau Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019.
Berdasarkan data terbaru Forbes, jumlah kekayaanGaribaldi Thohir kini mencapai$1.67 miliar atau setara Rp 24,3triliun.
Saat ini,Garibaldi Thohir menduduki jabatanPresiden Direktur PT Adaro Energy Tbk,produsen batu bara terbesar di belahan bumi selatan dan keempat terbesar di dunia.
Garibaldi Thohir (FORBES.COM)
Dikutip dariWikipedia.org,karier bisnisGaribaldi Thohir diawali setelah mendapatkan gelar MBA dari Northrop University,Amerika Serikat, ia bergabung dengan Astra yang saat itu dipimpin oleh ayahnya.
Setelah merasa cukup belajar di Astra, ia mencoba peruntungannya dengan mendirikan perusahaanpropertydengan membangun aparteman di kawasan Casablanca, Jakarta.
Namun, usaha ini tidak berjalan dengan mulus dan masalah pembebasan lahan menjadi kendala utama, akhirnya perusahaan ini dijual ke ayahnya.
Pada tahun1992, ia bergabung dengan perusahaan tambang diSawah LuntoSumatera Baratyaitu PT Allied Indo Coal.
Tahun1997, ia juga memulai bisnisnya di bidang keuangan dengan mengakusisi perusahaan multi finansial PT Wahana Ottomitra Multiarthaatau dikenal dengan sebutan PT WOM Finance.
Perusahaan ini bergerak dalam bidang penyedia pembiayaan publik khusunya pembelian sepeda motorHonda.
Pada tahun2005, bersamaTheodore Permadi Rachmat,Edwin Soeryadjaya,Sandiaga Uno, danBenny Soebianto, ia membentuk konsorsium baru membeli sahamAdaro Energydari New Hope, perusahaan asalAustralia.
Ini menjadi titik balik dari bisnisnya, ia berhasil menjadikan Adaro Energy sebagai terbesar kedua di Indonesia setelah PT Kaltim Prima Coa dan salah satu produsen batu bara terbesar kelima di dunia.
Tahun2008, Adaro Energy melakukan penjualan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO). Adaro mengusung produk batubara dengan brand Envirocoal, batubara yang ditambang dengan konsep ramah lingkungan.
Pada akhir tahun 2011, Forbes menempatkan Adaro sebagai satu dari 50 Perusahaan Terbaik di Asia.
Pada30 Mei2013dengan tujuan memperkuat investasinya, Garibaldi Thohir memborong saham perusahaan yang dipimpinnya sendiri.
Ia membeli 2 juta lembar saham ADRO di harga Rp 950/lembar saham atau sekitar Rp 1,9 miliar.
Pada2014, PT Adaro Power dengan anak usaha Korea East-West Power Co Ltd membentuk perusahaan patungan, PT Tanjung Power Indonesia yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 X 100 megawatt (MW) diTabalong,Kalimantan Selatan.
Jika Garibaldi Thohir duduk di peringkat belasan, makaHashim Djojohadikusumoduduk di peringkat 30-an dalamdaftar 50 Orang Terkaya di Indonesia 2018.
Hashim Djojohadikusumo adalah adik kandung calon Presiden RI, Prabowo SubiantoDjojohadikusumo (67).
Saat ini, kekayaanHashim Djojohadikusumo senilai $850 juta atau setaraRp 12,3 triliun.
Dikutip dariWikipedia.org,awalnya Hashim Djojohadikusumo magang di sebuah bank investasi sebagai analis keuangan diPerancis, kemudian ia mulai memasuki dunia bisnisnya dengan menjadi direktur di Indo Consult.
Berkat perkembangan bisnis dan perusahaan Hashim Djojohadikusumo yang semakin melaju pesat, maka akhirnya ia pun mulai mengakuisi PT Semen Cibinong lewat perusahaannya bernama PT Tirta Mas. Setelah itu, ia pun juga mulai menanamkan sahamnya diBank Niagadan Bank Kredit Asia, hingga ia menjadi benar-benar seorang konglomerat.
Pada tahun 2002 Hashim Djojohadikusumo ditahan karena terlibat pelanggaran Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di mana kredit yang seharusnya dikucurkan ke kreditor ternyata dikucurkan ke grupnya sendiri.
Setelah itu bersama denganPrabowo Subianto, ia membeli Kiani Kertas, perusahaan eks-Bob Hasanyang bermarkas di Kalimantan Timur.
Sentuhan langsung dari kakeknya dan kesetiaannya mengikuti sang ayah kemana-mana telah membentuk sosok Hashim yang telah mengenal ekonomi kerakyatan sejak kecil.
Setelah banyak menghabiskan pendidikan formalnya di luar negeri, Hashim pulang ke Indonesia tatkala sang ayah tak lagi menduduki jabatan menteri, dan langsung menempati posisi direktur Indo Consult—perusahaan milik ayahnya.
Setelah berhasil menyelamatkan perusahaan Prabowo Subianto tersebut, Hashim Djojohadikusumo juga berhasil menguasai konsesi lahan hutan sebesar 97 hektare yang tersebar diAceh Tengah.
Itu kemudian mendorongnya untuk terus memperluas jaringan bisnisnya hingga memiliki 3 juta hektare perkebunan, konsesi hutan, tambangbatubara, dan ladang migas diAcehhingga kePapua.
Namum demikian Kiani Kertas kerap mengalami masalah keuangan dan pada awal 2014 terjadi protes buruh yang belum menerima gaji selama 5 bulan.