Ekbis

Bukti Lain Logistik Mahal,Jasa Kirim Kargo Udara Naik 300%

Pesisirnews.com Pesisirnews.com
Bukti Lain Logistik Mahal,Jasa Kirim Kargo Udara Naik 300%

Foto: Infografis/Proyek Bandara Raksasa/Edward Ricardo

JAKARTA,Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengakui ada hal yang tidak beres dari ongkos logistik di Indonesia.


Ongkos logistik di Indonesia tidak efisien ketimbang negara-negara tetangga. Pemerintah menginisiasi dibentuknya peta jalan alias roadmap khusus logistik.


Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Mohammad Feriadi mengakui biaya paling mahal saat ini yakni pengiriman logistik via jalur udara.



"Karena karakteristik kami adalah ekspres maka kami banyak melakukan pengiriman jasa menggunakan pesawat," kata Feriadi di Kantor Kemenko, seperti dilansir Cnbcindinesia Rabu (6/2/2019).


"Tapi yang terjadi saat ini tentu di luar dugaan kita sebelumnya. Maskapai sudah melakukan kenaikan tarif berkali-kali. Sampai Januari pun kalau saya bicara Garuda di bulan Januari ini saja sudah melakukan kenaikkan sampai dua kali."


Dijelaskan Feriadi, kenaikan ongkos logistik via udara sudah mencapai 300% lebih. "Persentase kenaikan total mencapai lebih dari 300%. Makanya tinggi sekali. Kenaikan terjadi sejak Juni 2018. Sampai Januari ini naik dua kali total 300% lebih," katanya.


Alhasil, sambung Feriadi, user Asperindo yang notabene adalah UMKM merasa keberatan jika anggota asosiasi menaikkan tarif jasa pengiriman. Karena biaya pengiriman bisa sampai berkali-kali juga kenaikannya.


"User keberatan di saat sekarang ini UMKM tumbuh dan mulai menjual produknya menjadi seler kepada market place ini sekarang mereka mulai mengatakan beban sangat berat."


"Biaya kirim bisa berkali-kali lipat daripada harga produknya. Tentu ini dirasakan tidak baik buat produsen kecil yang sekarang ini banyak menjadi pelanggan Asperindo dan anggota," katanya.


"Apa dampaknya dari kenaikan ini adalah dampaknya ke user karena berapapun biaya kenaikan itu pada akhirnya adalah yang harus menanggung user yang ada di belakang kita."


Selain masalah tarif kargo, Feriadi mengungkapkan ada beberapa isu lain. Di antaranya juga masalah ganjil dan genap yang diterapkan pada mobil logistik berpelat hitam


"Ganjil genap itu tentu bagi kendaraan terbatas yang cuma satu unit dan punya dua unit saat volume tumbuh bagaimana mengatur ini. Kami berharap tentunya pemerintah bisa melihat bagaimana kendala yang dihadapi para pemain logistik."

Penulis: Zanoer