Ekbis

BOE Naikkan Suku Bunga, Analis Prediksi Dolar AS Bisa Jatuh ke Level Terendah dalam 20 Tahun


BOE Naikkan Suku Bunga, Analis Prediksi Dolar AS Bisa Jatuh ke Level Terendah dalam 20 Tahun

Ilustrasi: Nilai dolar AS telah naik hampir 11 persenterhadap pound Inggris selama tahun 2022. (Gambar: Joe Giddens/Getty Images)

LONDON (Pesisirnews.com) -Bank of England (BOE) sedang mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada pertemuan 4 Agustus karena pembuat kebijakan terus menghadapi inflasi Inggris yang tinggi.

Dolar AS bisa jatuh dari tertinggi 20 tahun karena BOE menetapkan kenaikan suku bunga terbesar dalam hampir 3 dekade, kata analis. Itu akan menjadi kenaikan suku bunga terbesar sejak 1995, menjadikan tingkat pinjaman acuan menjadi 1,75 persen.

Dolar telah meningkat sekitar 11 persen terhadap pound Inggris selama tahun 2022. Mata uang Inggris dibeli sekitar $ 1,216 selama sesi Kamis.

Dolar juga melonjak terhadap mata uang lain tahun ini, termasuk euro dan yen Jepang. Indeks Dolar AS baru -baru ini mencapai tertinggi baru 20 tahun di atas 109. Indeks pada hari Kamis berada di atas 106, menandai kenaikan year-t0-date hampir 11 persen.

Dolar telah reli karena Federal Reserve melanjutkan kampanye kenaikan suku bunga yang agresif untuk mendinginkan inflasi yang panas. The Fed pada hari Rabu menaikkan suku bunga dana fed fund sebesar 75 basis poin, kenaikan suku bunga kedua berturut-turut sebesar itu dan kenaikan keempat tahun ini. Suku bunga acuan AS sekarang berada di 2,25 persen hingga 2,5 persen.

“BOE dapat segera mengeluarkan kenaikan suku bunga terbesar dalam hampir 30 tahun, yang dapat menjatuhkan dolar AS ke level terendah dalam dua bulan terhadap mata uang Inggris,” kata Fawad Razaqzada, seorang analis Forex.com mengutip markets.businessinsider.com, Jumat.

"Pendekatan Bank of England untuk kenaikan suku bunga (25 basis poin) telah banyak dikritik karena inflasi di Inggris melonjak ke level tertinggi baru selama 40 tahun sebesar 9,4 persen,” kata Fawad.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar