International

Pengakuan Pembunuhan Khashoggi: Intervensi atau Kreasi AS ?

pesisirnews.com pesisirnews.com
Pengakuan Pembunuhan Khashoggi: Intervensi atau Kreasi AS ?
sumber: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-45924853

Pesisirnews.com-Tragedi Khashoggi menjadi heboh karena diduga melibatkan orang penting di kalangan istana Saudi. Bukan hanya Turki yang sibuk ingin mengungkap tragedi Khashoggi, namun juga AS merasa perlu campur tangan terhadap masalah tragedi Khashoggi ini. 

Sebagai jurnalis Washington post, Khashoggi yang mengalami peristiwa tanpa berita sampai adanya indikasi pembunuhan, tentu sangat menampar AS. Tidak kurang dari Trump pun sampai berang terhadap tragedi Khasoggi. Namun pada awal-awal kasus ini mulai merebak pemberitaan dunia Saudi masih menganggap bahwa Khashoggi hilang tidak di dalam gedung Kedutaan Besar Arab saudi di Turki.  

Turki tentu saja tidak mau percaya begitu saja atas pernyataan hilangnya Khashoggi. Tidak ada bukti yang dapat menunjukkan bahwa Khashoggi ke luar dari gedung Kedubes Saudi di Turki. Namun Saudi jutsru menyatakan kalau Khashoggi hilang. 

Tapi tampaknya Turki tidak mau berdiam diri, intelejen Turki bahkan memgungkap fakta bahwa bersamaan dengan peristiwa tragedi Saudi terdapat serombomgan orang saudi yang mendarat di Turki. Terdapat dugaan bahwa rombongan tersebut berhubungan erat dengan tragedi Khashoggi. 

Kegeraman Trump, sampai menugaskan Menlu Pompe untuk berangkat ke Riyadh Saudi, dalam rangka menemui penguasa Kerajaan Saudi. 

Badai politik telah menimpa Saudi, karena tragedi Khashoggi. Dunia internasional tidak akan dapat menerima nasib tragis yang dialami Khashoggi. AS sebagai karib Saudi tentu tidak akan tinggal diam melihat situasi sulit yang menimpa Saudi, namun AS juga tidak mungkin berpangku tangan, melihat tragedi yang menimpa Saudi. 

Peristiwa pembunuhan tokoh juga pernah terjadi di AS. Peristiwa itu juga menghebohkan dunia. Adalah John Kennedy Presiden yang bahkan seorang Presiden AS, yang mengalami tragedi pembunuhan seperti halnya Khashoggi. 

Bahkan setelah peristiwa tragis pembunuhan John Kennedy, terjadi pula pembunuhan beruntun. Sehubungan dengan tragedi Khashoggi yang bekerja sebagai jurnalis Washington Post dan sebagai negara Adi Daya pula, AS harus menuntut Saudi untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai tragedi Khashoggi. 

Gebrakan AS itu dipandang penting dan perlu mengingat Saudi merupakan salah satu negara Islam terbesar di dunia. Bukan hanya citra Saudi yang dipertaruhkan dalam menangani tragedi Khshoggi ini, tetapi juga citra dunia Islam. Campur tangan AS dipandang penting dan perlu karena Saudi merupakan salah satu pemimpin dunia Islam yang berpengaruh. 

Namun di luar dugaan, kunjungan Menlu AS Pompeo ke Kerajaan Saudi, berlangsung dalam suasana teduh. Saudi pun masih tetap menganggap Khashoggi hilang. namun beberapa saat setelah kunjungan itu mulai ada pernyataan baru dari Saudi mengenai tragedi Khashoggi. Khashoggi mungkin saja terbunuh karena adanya orang orang yang salah prosedur dalam menangani Khashoggi.  

Begitu muncul berita tentang sikap Saudi terhadap tragedi Khashoggi, maka secara beruntun berbagi peritiwa yang berkaitan dengan tragedi Khashoggi, terjadi. Adanya anggota pasukan yang meninggal karena kecelakaan mobil di Saudi. Ternyata orang tersebut merupakan salah satu rombongan Saudi yang masuk ke Turki bersamaan dengan rencana Khashoggi akan masuk ke Kedubes Saudi di Turki. Berita terakhir, akhirnya Saudi mengakui bahwa Khashoggi telah terlibat perkelahian dengan sekelompok orang di Kedubes Saudi di Turki, sehingga menyebabkan Khashoggi terbunuh.

Pengakuan Saudi bahwa Khashoggi terbunuh ini sudah suatu kemajuan besar. Sebagai negara terpandang di Dunia Islam, tentu menjadi suatu hal sulit diterima jika Kerajaan Saudi yang menjadi cermin Dunia Islam sampai melakukan perbuatan keji terhadap Khashoggi. 

Namun harus diakui bahwa sampai AS datang pun ke Saudi, Saudi tetap kekeh tidak mau menyatakan kalau Khashoggi telah terbunuh. Saudi tetap ingin menjaga marwah sebagai pemimpin  Dunia Isalm, bahwa Saudi tidak mau dintervensi AS.

Suatu hal yang dapat diterima oleh semua pihak bahwa AS tidak mengintervensi Saudi dalam tragedi Khashoggi. Namun pola terbukanya informasi tragedi Khashoggi oleh Saudi mungkin saja karena hasil "kreasi" AS.


Kompasiana.com

Penulis: pesisirnews.com