International

Biden Keliru Memuji Kanada dengan menyebutnya "China"


Biden Keliru Memuji Kanada dengan menyebutnya "China"

Presiden AS Joe Biden berpidato di Parlemen Kanada pada Jumat, di mana dia melakukan kesalahan dengan menyebut Kanada sebagai China. (Reuters)

OTTAWA (Pesisirnews.com) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden Biden mengunjungi Kanada pada Kamis dan Jumat waktu setempat untuk membahas imigrasi ilegal dan masalah lainnya dengan Perdana Menteri Trudeau.

Melansir laporan Reuters, Minggu, Biden berpidato di Parlemen Kanada pada hari Jumat dan menyampaikan AS ingin memperluas jalur hukum bagi para imigran, berusaha untuk menjaga keamanan mereka atas dasar kemanusiaan secara komprehensif.

"Di Amerika Serikat, kami memperluas jalur hukum bagi para imigran, berusaha untuk menjaga keamanan mereka atas dasar kemanusiaan - sambil mencegah imigrasi ilegal penduduk,” kata Biden.

Pada kesempatan tu, Biden memuji Kanada atas keputusan Kanada untuk menerima 15.000 imigran Amerika Tengah dan Selatan setiap tahun.

Namun, kejadian menggelikan membuat para hadirin di gedung parlemen tertawa terbahak-bahak ketika Biden salah bicara saat menyebut negara sahabat Canada (Kanada) disebut China (China), karena dua nama negara itu sama-sama diawali huruf C dalam bahasa Inggris.

“Jadi hari ini, saya memuji ‘China’ karena telah mengambil langkah."

Dia tiba-tiba menyadari bahwa dia telah salah bicara dan menempatkan Kanada sebagai China, dan segera mengoreksi.

"Permisi, saya bertepuk tangan (untuk) Kanada,” ujarnya mengoreksi kalimat yang disambut tepung tangan serta tawa riuh orang-orang di ruang pertemuan.

Biden menambahkan bahwa semua orang tahu "apa yang saya pikirkan tentang China", tetapi dia tidak bermaksud membicarakan topik ini.

Diketahui ini kali kedua Biden salah menyebutkan nama negara. Sebelumnya, pada konferensi pers bersama dengan Trudeau, Biden berbicara tentang hubungan Sino-Rusia.

Biden hampir salah menyebut Rusia sebagai Jepang, dan dengan cepat memperbaiki pengucapannya di tengah jalan.

(PNC)

Penulis:

Editor: Anjar