BEIJING, Pesisirnews.com - Jack Ma (56) merupakan seorang pebisnis berkebangsaan Tiongkok. Dia merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok yang sukses Go International.
Jack Ma tercatat sebagai warga Cina Daratan pertama yang pernah muncul di majalah Forbes dan terdaftar sebagai biliuner dunia. Pada 2015, ia masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia pada urutan ke-22.
Namun belakangan dikabarkan kalau Jack Ma bermasalah dengan pemerintah Beijing karena dianggap melanggar aturan monopoli yang ditekan Presiden Xi Jinping.
Persoalan antara Jack Ma dan pemerintah Cina kemudian membuat konglomerat dari “Negeri Tirai Bambu†ini selama dua bulan menghilang dari hadapan publik.
Menghilangnya Ma menjadi trending terbaru di dunia. Berbagai spekulasi pun berkembang di media sosial. Ada yang mengatakan bahwa ia sedang dalam pengawasan yang ketat Beijing sehingga ia harus "dikarantina" di suatu tempat. Tetapi tak sedikit pula yang memperkirakan kalau dia telah dibunuh.
Melansir cnnindonesia.com yang mengutip dari Newsweek, sebuah video yang meramalkan nasib miliarder Cina itu, terbunuh atau dipenjara kembali ramai dibicarakan di media sosial.
Video dari wawancara September 2019 itu telah dibagikan ratusan kali di Twitter saat orang-orang berspekulasi tentang apa yang terjadi pada Ma.
Video tersebut berisi percakapan miliarder Cina Guo Wengui, yang mengasingkan diri setelah mengungkapkan dugaan korupsi di negara tersebut. Dia mengatakan kepada Real Vision bahwa "hanya ada dua cara" masa depan Ma setelah dia meninggalkan Alibaba.
"Semua miliarder China, hanya ada dua cara: penjara, dan mati."
Pewawancara Kyle Bass kemudian menegaskan kembali: "Jadi dia akan masuk penjara, atau dia akan dibunuh."