International

Militer Myanmar Umumkan Perintah Penangkapan Terhadap dokter dan Selebriti di Televisi Pemerintah


Militer Myanmar Umumkan Perintah Penangkapan Terhadap dokter dan Selebriti di Televisi Pemerintah

Ilustrasi: Demonstarsi warga Myanmar. (AFP)

MYANMAR, Pesisirnews.com - Junta militer Myanmar mengumumkan surat perintah penangkapan terhadap 20 selebriti dan 20 dokter, Minggu (18/4/2021) malam di televisi yang dikelola pemerintah.

Surat perintah penangkapan itu menambah panjang daftar orang-orang yang ditangkap karena menentang kekuasaan militer Myanmar. Hingga kini penguasa militer di Myanmar telah melakukan penangkapan kepada 420 orang terkemuka.

Pemerintah bayangan Myanmar pada hari Minggu mendesak para pemimpin Asia Tenggara untuk memberikan kursi di meja selama pembicaraan krisis minggu depan, dan tidak mengakui rezim militer yang merebut kekuasaan dalam kudeta Februari.

Pemimpin Junta Min Aung Hlaing diperkirakan akan bergabung dalam pertemuan puncak khusus ASEAN di Myanmar pada Sabtu di Jakarta, perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri sejak kudeta yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

Tentara telah bergerak untuk memadamkan protes massa terhadap pemerintahannya, menewaskan sedikitnya 730 orang menurut kelompok pemantau lokal.

Undangan Min Aung Hlaing ke pertemuan 10 negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menuai cemoohan dari para aktivis yang mendesak para pemimpin asing untuk tidak secara resmi mengakui junta.

Moe Zaw Oo, wakil menteri luar negeri untuk "pemerintahan persatuan nasional" (NUG) paralel - dibentuk Jumat oleh anggota parlemen yang digulingkan sebagian besar dari partai Suu Kyi, serta politisi etnis-minoritas - mengatakan ASEAN belum menjangkau mereka.

"Jika ASEAN ingin membantu menyelesaikan situasi Myanmar, mereka tidak akan mencapai apa pun tanpa berkonsultasi dan bernegosiasi dengan NUG, yang didukung oleh rakyat dan memiliki legitimasi penuh," katanya kepada layanan Burma Voice of America.

"Penting agar dewan militer ini tidak diakui. Ini perlu ditangani dengan hati-hati."

Sementara itu, junta terus menargetkan media pada hari Minggu, menangkap reporter lepas Jepang, Yuki Kitazumi.

Dia ditangkap di rumahnya di Yangon pada Minggu malam, kata asistennya dalam sebuah pesan.

Pada bulan Februari, dia dipukuli dan ditahan sebentar selama tindakan keras terhadap pengunjuk rasa tetapi kemudian dibebaskan.

Jumlah wartawan yang ditangkap sejauh ini mencapai lebih dari 65 dan setidaknya 34 masih ditahan, menurut kelompok pemantau Reporting ASEAN.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar