WASHINGTON (Pesisirnews.com) - Dalam laporannya pada Rabu, The New York Times mengungkapkan informasi dari pejabat Amerika Serikat (AS) yang tidak disebutkan namanya, bahwa para pemimpin senior militer Rusia baru-baru ini membahas bagaimana menggunakan senjata nuklir taktis di medan perang di Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berpartisipasi dalam diskusi itu, dan tidak ada indikasi bahwa tentara Rusia telah memutuskan untuk menggunakan senjata semacam itu, yang secara signifikan akan meningkatkan perang, menurut The New York Times.
Gedung Putih mengkonfirmasi pada Rabu, bahwa diskusi berulang oleh pejabat Rusia tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir di Ukraina telah membuat pejabat AS semakin khawatir bahwa kemungkinan itu menjadi kenyataan.
"Kami menjadi semakin khawatir tentang kemungkinan ini karena bulan-bulan ini telah berlalu," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.
Dia menekankan bahwa dia tidak memiliki komentar atas informasi yang dipublikasikan dalam laporan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Agence France-Presse (AFP), Kirby mencatat bahwa setiap komentar tentang penggunaan senjata nuklir Rusia "sangat memprihatinkan" dan bahwa Amerika Serikat menganggapnya serius.
Pada saat yang sama, jelasnya, Amerika Serikat tidak melihat indikasi bahwa Rusia sedang membuat persiapan untuk penggunaan semacam itu.