International

PBB: Jika Sistem Perbankan Afghanistan Runtuh, Kehidupan Rakyat Akan Semakin Kacau


PBB: Jika Sistem Perbankan Afghanistan Runtuh, Kehidupan Rakyat Akan Semakin Kacau

PBB peringatkan sistem perbankan Afghanistan bisa runtuh, dampaknya akan sangat besar. (Foto: Reuters)

WASHINGTON, Pesisirnews.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendorong tindakan segera untuk menopang bank-bank di Afghanistan.

PBB Memperingatkan melonjaknya jumlah orang yang tidak bisa membayar pinjaman dan deposito serta krisis likuiditas tunai bisa menyebabkan sistem keuangan negara itu runtuh dalam beberapa bulan ke depan.

Dalam laporan tiga halaman tentang perbankan dan sistem keuangan Afghnistan, Program Pembangunan PBB (UNDP) menyatakan, biaya ekonomi dari runtuhnya sistem perbankan dan dampak sosial negatif yang diakibatkan akan sangat besar.

Penarikan sebagian besar dukungan asing setelah Afghanistan dikuasai Taliban pada 15 Agustus 2021 lalu, yang didukung Barat telah membuat ekonomi negara itu terjun bebas, memberikan tekanan berat pada sistem perbankan yang menetapkan batas penarikan uang mingguan untuk menghentikan pemberian simpanan.

"Simpanan pembayaran keuangan dan bank Afghanistan sedang kacau. Masalah bank harus diselesaikan segera untuk meningkatkan kapasitas produksi Afghanistan yang terbatas dan mencegah sistem perbankan runtuh," tulis laporan UNDP, dikutip dari Reuters, Selasa (23/11/2021).

Dalam upaya menemukan cara untuk mencegah keruntuhan bank-bank di Afghanistan, PBB akan mendukung perbankan Afghanistan dan memastikan bahwa mereka tidak mendukung Taliban.

"Kami perlu menemukan cara untuk memastikan bahwa jika kami mendukung sektor perbankan, kami tidak mendukung Taliban," kata Kepala UNDP di Afghanistan Abdallah al Dardari.

"Kami berada dalam situasi yang mengerikan sehingga kami perlu memikirkan semua opsi yang mungkin dan kami harus berpikir kreatif. Apa yang dulunya tidak terpikirkan tiga bulan lalu menjadi bisa dipikirkan sekarang," imbuhnya.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar