International

Pemimpin Taliban Akui Tak Mampu Atasi Dampak Gempa yang Mengguncang Afghanistan


Pemimpin Taliban Akui Tak Mampu Atasi Dampak Gempa yang Mengguncang Afghanistan

Pemimpin tertinggi Taliban, Mullah Hibatullah Akhundzada minta bantuan masyarakat internasional atasi gempa di Afghanistan.

KABUL (Pesisirnews.com) - Gempa berkekuatan 6,1 SR melanda pedesaan, daerah pegunungan di Provinsi Paktika dan Khost, Afghanistan timur dan tenggara, yang berbatasan dengan Pakistan pada Selasa malam, meratakan rumah-rumah ketika orang-orang dalam keadaan tidur.

Survei Geologi AS mengatakan pusat gempa yang melanda wilayah itu berada sekitar 44 km dari kota Afghanistan tenggara, Khost, pada kedalaman 51 km. Sedangkan menurut Pusat Seismologi Mediterania Eropa, getaran gempa terasa di lebih dari 500 km Afghanistan, Pakistan dan India.

Gempa itu adalah yang paling mematikan di Afghanistan sejak 1998, ketika gempa berkekuatan 6,5 SR menewaskan lebih dari 4.000 orang di provinsi Takhar di utara negara itu.

Pemimpin Taliban pada Rabu meminta bantuan internasional setelah gempa paling mematikan dalam beberapa dasawarsa melanda Afghanistan timur, menewaskan sedikitnya 1.000 orang, dengan peringatan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan terus bertambah.

Mohammad Amin Huzaifa, kepala Departemen Informasi dan Kebudayaan di Paktika, mengatakan kepada wartawan bahwa lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka di distrik Gayan dan Barmal di Paktika saja. Dia mengatakan bahwa angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat.

Dalam pertemuan darurat, pemerintah Afghanistan yang dikendalikan oleh kelompok Taliban menyetujui pengucuran dana sebesar $ 1,1 juta untuk upaya bantuan, tetapi karena negara itu sudah menghadapi krisis keuangan dan kemanusiaan, pimpinan Taliban mengakui tak mampu menangani bencana itu secara komprehensif tanpa bantuan dari dunia internasional.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar