ANKARA (Pesisirnews.com) - Pada April 2021, Amerika Serikat (AS) mengeluarkan Turki dari program pembangunan F-35 setelah Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia.
Sebagai gantinya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki telah menerima tawaran dari AS untuk membeli jet F-16, yang berada satu generasi di belakang F-35.
Tetapi, pada akhir Februari, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa negaranya tidak dapat menjual jet tempur F-16 ke Turki tanpa persetujuan dari Kongres AS.
Ketidakjelasan sikap AS untuk melepas F-16 ke Turki, membuat Ankara meninjau kembali keinginannya untuk membeli pesawat tempur buatan AS itu.
Karena itu, Turki kemungkinan akan membatalkan keputusannya untuk membeli jet tempur F-16 dari AS.
Alasannya, Ankara telah melihat beberapa pilihan pesawat tempur lain yang lebih modern dan dengan harga yang lebih terjangkau.
Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Kepresidenan Turki, Cagri Erhan, dalam wawancara dengan kantor berita Sputnik, yang dilansir Senin.
Dia yakin Pemerintah Turki telah melakukan kesalahan dengan mengajukan pembelian F-16 ke Washington DC, yang sampai hari ini masih ditolak Kongres AS dengan alasan yang tidak jelas.
“Saya percaya bahwa setelah gempa bumi (Februari lalu), Turki akan menyerah meminta F-16 karena paket biayanya mencapai 20 miliar dolar AS,†kata Erhan.
Lagi pula, teknologi F-16 saat ini sudah ketinggalan zaman dan dianggap tidak dapat bersaing dengan jet-jet lain dengan teknologi terbaru.