Islam

7 Ibadah ini Bisa Dilakukan Perempuan yang Sedang Haid saat Ramadhan, apa Saja?


7 Ibadah ini Bisa Dilakukan Perempuan yang Sedang Haid saat Ramadhan, apa Saja?

Ilustrasi: Perempuan mengaji. (Foto via griyaalquran.id)

Pesisirnews.com - Perempuan yang mendapatkan haid saat bulanRamadhan tetap dapat beribadah di bulan yang istimewa ini. Tentu ada hal-hal terkait ibadah yang tidak bisa dilakukan manakala seorang perempuan ‘datang bulan’.

DalamHasyiyah al-Qulyubidijelaskan bahwa perempuan yang sedang haid tidak perlu bersedih dan takut kehilangan pahala dari ibadah yang ditinggalkan.

Meninggalkan ibadah saat haid atau nifas adalah bentuk ketaatan kepada Allah Swt, bahkan baginya pahala seperti wajibnya shalat ketika suci.

Bagi orang yang senantiasa istiqomah melaksanakan ibadah, ketika suatu hari ia berhalangan melaksanakan ibadah tersebut, maka baginya pahala sebagaimana pahala ibadah yang dilaksanakan setiap hari.

Rasulullah Saw bersabda:

“Jika seorang ahli ibadah jatuh sakit atau safar, ia tetap diberi pahala ibadah sebagaimana ketika ia sehat atau sebagaimana ketika ia tidak dalam safar” (HR. Bukhari)

Lalu ibadah apa saja yang bisa dilakukan oleh perempuan yang haid di bulan Ramadhan?

Berikut 7 Ibadah yang bisa dilakukan perempuan saat sedang haid dii bulan Ramadhan:

1. Membangunkan Sahur

Perempuan yang haid hendaknya memperbanyak amalan baik di bulan Ramadhan, misalnya dengan membangunkan sahur dan menyiapkan makan sahur untuk orang yang berpuasa. Karena kebaikan sekecil apapun akan bernilai ibadah.

Rasulullah Saw bersabda“Setiap kebaikan adalahsedekah, dan di antara bentuk kebaikan adalah kamu berjumpa saudaramu dengan wajah yang menyenangkan, dan kamu menuangkan air dari embermu ke dalam bejana milik saudaramu (HR Muslim, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Ahmad)

Jika menuangkan air ke dalam bejana milik orang lain saja dinilai kebaikan, bagaimana dengan menyiapkan makan sahur bagi orang yang berpuasa? Tentu saja akan lebih banyak kebaikan yang didapat.

Sebagaimana kisah Anas Ra “Dulu kami pernah bepergian bersama Nabi Saw, di antara kami ada yang berpuasa dan ada pula yang tidak.

"Kemudian di hari yang sangat terik itu kami berhenti di suatu tempat dan orang yang bisa berteduh hanyalah orang yang mempunyai pakaian, bahkan di antara kami ada orang yang berlindung dari sinar matahari hanya dengan tangannya saja.

"Maka orang-orang yang berpuasa pun berjatuhan. Lalu orang yang tidak berpuasa bangkit, kemudian mendirikan tenda dan memberi minum hewan tunggangan mereka. Maka Rasulullah Saw bersabda “Hari ini mereka yang berbuka (tidak berpuasa) telah menuai pahala” (HR. Muslim)

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar