Islam

Bagaimana Cara Mendekatkan Diri pada Al-Quran?

Pesisirnews.com Pesisirnews.com
Bagaimana Cara Mendekatkan Diri pada Al-Quran?

Foto: Aldi/Islampos

TANYA: Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Mau tanya agaimana caranya supaya hati kita bisa cinta sama Alquran dan juga tersentuh oleh isinya? Karena saya akhir-akhir ini agak malas tilawah dan saya ingin setiap baca Quran hati ini merasakan sensasi yang luar biasa?


AJ.Q.F


Jawab: Wassalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Witing tresno jalaran suko kulino. Cinta bersemi karena sering bertemu, begitu kata pepatah Jawa. Sebenarnya itu berlaku juga bagi semua hal. Begitu pula dengan yang namanya cinta kita terhadap Alquran. Di zaman yang serba sangat menjauhkan kita dari Alquran, jelas memang susah bagi kita untuk bisa terus terkait dengan Alquran. Padahal Alquran adalah kitab suci kita, jelaslah kita punya kewajiban untuk mempelajari, mendengarkan, membaca, memahaminya, dan mengamalkannya.


Makanya, dalam hal ini sangat penting bagi kita untuk membuat suatu sistem bagi diri kita sendiri untuk berada dalam kondisi yang memang benar-benar bisa mendekatkan diri kita dengan Alquran.


Pertama, coba perhatikan apa yang kita dengar, kita baca, dan kita kerjakan selama ini. Apakah kondisinya mengarahkan ke arah sana apa tidak. Kalau belum,, wah lumayan kerjanya jadi bakalan terasa berat, karena ini hal yang kelihatannya kecil tapi sesungguhnya menjadi lingkungan pertama yang bisa membuat kita dekat dengan Alquran. Dan ingat, berharap pada kondisi eksternal, sekali lagi, akan sangat susah.


Kedua, apakah selama ini kita juga punya target-target tertentu terhadap Alquran—minimal untuk kita hafal. Misalnya, dalam 3 bulan ke depan, kita musti punya hafalan juz 30, lima bulan ke depannya bisa hafal juz 29 dan begitu seterusnya. Ini juga berlaku dengan berapa kali khattam Alquran yang kita targetkan. Misalnya aja deh, sekadar mengingatkan, bulan Ramadhan mungkin kita bisa menargetkan 2 atawa 3 kali khattam. Syukur-syukur bisa lebih.


Yang ketiga, perlu juga dicatat, dengan siapa kita bergaul selama ini. Apakah dengan orang baik-baik, sama orang biasa-biasa saja, atau dengan orang "biasa saja".


Yang keempat, yang juga penting, adalah amalan ruhiyah kita yang lainnya juga akan ikut menentukan.


Nah, kalau hal-hal itu bisa kita telaah dan cari solusinya, masalah Anda sepertinya bisa sedikit terjawab. Amiin. Allahu alam. []

Penulis: Zanoer

Sumber: Islampos