Islam

Cara Menenangkan Hati Dalam Islam

pesisirnews.com pesisirnews.com
Cara Menenangkan Hati Dalam Islam

Ilustrasi


Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang lemah. Ketika dihadapkan dengan berbagai masalah dan guncangan hidup, biasanya timbul perasaan galau, cemas, resah, dan gelisah. Bukan hanya kita, Nabi Muhammad SAW pun juga pernah mengalami kesedihan mendalam pada masa ‘amul huzni (tahun duka cita), yaitu ketika beliau ditinggal wafat oleh pamannya Abu Thalib dan sang istri tercinta, Khadijah binti Khuwailid.

Munculnya perasaan sedih ataupun senang adalah suatu kewajaran, sebab hati manusia sifatnya memang mudah berbolak-balik. Begitupun dengan masalah-masalah yang datang di kehidupan, hal tersebut sudah menjadi Takdir Ilahi. Sebagaimana firmannya dalam surat Al-Balad ayat 40, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia pasti akan ditimpa kesusahan. Walau demikian, Allah SWT tidak pernah meninggalkan hambanya sendirian, yakni orang-orang yang selalu mengamalkan rukun iman, rukun islam, sumber syariat islam, dan dasar hukum islam. Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 40:

لا تَح'زَن' إِن'َ الل'َهَ مَعَنَا

“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)


Cara Memperoleh Ketenangan Hati Sesuai Ajaran Islam


Setiap manusia pasti mendambakan ketenangan batin. Namun sayang, banyak orang yang menempuh jalan salah untuk memperoleh kesenangan seperti pergi ke diskotik, mabuk-mabukan, dan sejenisnya. Padahal perbuatan tersebut justru merugikan dan hanya menghilangkan kesedihan untuk sesaat. Jika kita mampu memahami ajaran agama, sebenarnya islam telah memberikan solusi-solusi untuk mengatasi persoalan hidup. Misalnya saja untuk menenangkan hati, kita dianjurkan memperbanyak dzikir, bersabar, shalat, dan berpikiran positif.

Nah, dibawah ini beberapa cara menenangkan hati dalam islam:


Memperbanyak Dzikirullah


Berbagai macam urusan duniawi dan kesibukan tiada akhir terkadang membuat seseorang lupa akan mengingat Tuhannya. Hingga pada saat ia ditimpa masalah, maka hatinya akan dipenuhi dengan kekalutan. Lalu bagaimana jika hal ini sudah terjadi? Apa yang bisa dilakukan? Apakah duduk termenung sambil mendengarkan musik bisa menenangkan hati? Tidak!

Ketahuilah, hati yang sedih dan bimbang hanya bisa diobati dengan berdzikir kepada Allah SWT. Jangan sampai hati menjadi kosong, sebab ketika hati terasa kosong maka iblis akan merasuk kedalamnya membisikkan hal-hal buruk dan membuat diri semakin bersedih. Allah SWT berfirman dalam surat Ar Ra’du ayat 28:

ال'َذِينَ آمَنُوا وَتَط'مَئِن'ُ قُلُوبُهُم' بِذِك'رِ الل'َهِ ۗ أَلَا بِذِك'رِ الل'َهِ تَط'مَئِن'ُ ال'قُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

Dengan memperbanyak amalan dzikir, bertasbih (menyebut nama-nama Allah) secara terus-menerus di waktu pagi dan petang maka hati menjadi sejuk, damai dan kita akan memperoleh ketentraman yang hakiki. Sebagaimana firmannya dalam surat Thaa-Haa ayat 130 :

فَٱص'بِر' عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَب'ِح' بِحَم'دِ رَب'ِكَ قَب'لَ طُلُوعِ ٱلش'َم'سِ وَقَب'لَ غُرُوبِهَا وَمِن' ءَانَا"ئِ ٱل'َي'لِ فَسَب'ِح' وَأَط'رَافَ ٱلن'َهَارِ لَعَل'َكَ تَر'ضَىٰ

“Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” (Thaa-Haa: 130).


Berwudhu dan shalat


Selama ini kita mengetahui bahwa berwudhu berfungsi untuk mensucikan diri dari najis dan hadas. Namun tahukah anda, berwudhu juga bisa jadi penawar racun hati. Disaat sedih dan gelisah, kita dianjurkan untuk berwudhu sehingga dosa-dosa akan luntur dan jiwa lebih tenang. Sebab Allah SWT menyukai orang-orang yang mensucikan diri (berwudhu), sebagaimana firmnan-Nya:

إِن'َ ٱلل'َهَ يُحِب'ُ ٱلت'َو'َٰبِينَ وَيُحِب'ُ ٱل'مُتَطَه'ِرِينَ…..

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Setelah berwudhu, kita disarankan melakukan Shalat. Dengan shalat, kita tidak hanya memenuhi rukun iman tetapi juga melindungi diri dari penyakit-penyakit hati. Bila kita bisa shalat dengan khusyu’ dan tidak tergesa-gesa, insyaAllah ketenangan batin bisa dicapai. (Baca juga: Keutamaan Shalat Witir yang Luar Biasa dan Keutamaan Shalat Dhuha yang Luar Biasa)


Membaca Al-Quran


Al Quran merupakan pedoman umat muslim sekaligus penenang hati. Orang-orang yang senantiasa membasahi lidahnya dengan lantunan ayat-ayat suci lalu mengamalkan Al-Quran di kehidupannya, niscaya jiwanya akan tentram.

إِن'َمَا ال'مُؤ'مِنُونَ ال'َذِينَ إِذَا ذُكِرَ الل'َهُ وَجِلَت' قُلُوبُهُم' وَإِذَا تُلِيَت' عَلَي'هِم' آيَاتُهُ زَادَت'هُم' إِيمَانًا وَعَلَى رَب'ِهِم' يَتَوَك'َلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS. Al Anfal : 2)


Senantiasa sabar dan ikhlas


Sabar dan ikhlas adalah kunci untuk menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Sesungguhnya musibah, kemiskinan, serta penyakit yang datang pada diri kita adalah ujian dari Allah SWT. Barang siapa mampu bersabar dan menerimanya dengan ikhlas, maka Allah akan memberikan ketentraman di hatinya. Rasa sabar itu akan menjadi ladang pahala dan kebahagian bagi mereka. Sebagaimana firmannya dalam surat Al-Baqarah ayat 155-157:

وَلَنَب'لُوَن'َكُم' بِشَي'ءٍ مِنَ ال'خَو'فِ وَال'جُوعِ وَنَق'صٍ مِنَ الأَم'وَالِ وَالأَن'فُسِ وَالث'َمَرَاتِ وَبَش'ِرِ الص'َابِرِينَ (155) ال'َذِينَ إِذَا أَصَابَت'هُم' مُصِيبَةٌ قَالُوا إِن'َا ِللهِ وَإِن'َا إِلَي'هِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَي'هِم' صَلَوَاتٌ مِن' رَب'ِهِم' وَرَح'مَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ ال'مُه'تَدُونَ (157)

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157).


Berprasangka Baik terhadap Allah SWT


Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman “Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku. (Muttafaqun ‘alaih)” Hadist ini mengajarkan kepada setiap muslim untuk selalu berprasangka baik (huznuzhon) dan berharap kepada Allah SWT.

Ketika kita bersedih, lalu berdoa. Kita harus yakin doa kita akan dikabulkan oleh Allah. Jangan sampai berpikiran bahwa Allah tak mencintai kita. Berdoa bisa membuat hati jadi tenang. Percayalah Allah pasti mengabulkan doa, asalkan kita juga bertaqwa dan beriman kepadaNya.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَن'ِي فَإِن'ِي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَع'وَةَ الد'َاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَل'يَس'تَجِيبُوا لِي وَل'يُؤ'مِنُوا بِي لَعَل'َهُم' يَر'شُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. al-Baqarah: 186)


Memperbanyak rasa syukur


Ketika seorang hamba bersyukur atas apa yang ia miliki, tidak iri dengan kehidupan orang lain, maka Allah SWT akan menambahkan kenikmatan dalam diri orang tersebut. Baik berupa nikmat harta, kesehatan, dan nikmat ketenangan jiwa. Oleh karena itu, perbanyaklah bersyukur karena syukur bisa membuat hati terasa lapang dan terhindar dari penyakit iri dan dengki.

وَإِذ' تَأَذ'َنَ رَب'ُكُم' لَئِن' شَكَر'تُم' لَأَزِيدَن'َكُم' ۖ وَلَئِن' كَفَر'تُم' إِن'َ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Itulah beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menenangkan hati. Yang terpenting, kita harus yakin bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Kesulitan itu tidak boleh menjadikan diri kita lemah. Allah SWT berfirman dalam surat Al-insyirah ayat 5 yang artinya “Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” Maka dari itu, jangan sampai kita memelihara kesedihan berlarut-larut ataupun berputus asa.


Penulis: pesisirnews.com