Kesehatan

Anda Sering Mengantuk? Waspadai Gangguan Ini...


Anda Sering Mengantuk? Waspadai Gangguan Ini...
internet



Pesisirnews.com
- Sudah menjadi rahasia umum bahwa sulit tidur nyenyak alias insomnia itu
menyiksa. Tapi, bagaimana bila Anda mudah mengantuk dan mudah tertidur meskipun
sudah tidur cukup pada malam hari? Apakah hal tersebut patut disyukuri? Tentu
saja tidak. Karena pada dasarnya, keduanya merupakan kondisi yang tidak normal
dan bisa dikatakan sebagai gangguan tidur.

Dilansir dari Jpnn.com, Insomnia umumnya lebih
populer ketimbang kondisi sering mengantuk dan mudah tertidur. Kondisi sering
mengantuk dan mudah tertidur pada siang hari itu disebut dengan
hipersomnia.

Apa penyebab hipersomnia dan bagaimana
gejalanya?

Orang yang mengalami hipersomnia biasanya akan
kesulitan saat waktu bangun tidur tiba. Pada kondisi ini, keinginan untuk tidur
bisa terjadi kapan saja, sekalipun saat Anda berkendara atau melakukan
pekerjaan sibuk lainnya. Itulah mengapa, hipersomnia sangat berbahaya, karena
berisiko mengganggu keselamatan saat beraktivitas sehari-hari.

Ada
beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko hipersomnia, antara lain:

  1. Gangguan
    tidur, seperti narkolepsi (rasa kantuk pada siang hari) dan apnea tidur
    (gangguan pernapasan saat tidur)
  2. Memiliki
    berat badan berlebih
  3. Penggunaan
    obat-obatan terlarang ataupun alkohol
  4. Pernah
    mengalami cedera kepala atau memiliki penyakit neurologis, seperti
    sklerosis ganda• Faktor genetik

Sebelum
memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah benar Anda terkena
hipersomnia, ada baiknya Anda memperhatikan beberapa gejalanya, yakni:

  1. Sering
    tertidur pada siang hari dan meskipun sudah sempat tertidur, Anda tidak
    merasa segar setelahnya.
  2. Tertidur
    secara tiba-tiba, bahkan saat Anda sedang makan ataupun berbicara.
  3. Meski
    sudah tidur siang, Anda tetap tidur dalam waktu yang lama pada malam hari.

Apabila benar Anda mengalami sejumlah gejala di
atas, segera periksakan kondisi itu ke dokter untuk mendapatkan diagnosis lebih
pasti. Selain melihat riwayat medis dan riwayat keluarga, dokter akan melakukan
pemeriksaan skala kantuk epworth untuk menilai rasa kantuk yang dialami,
mencatat agenda tidur, melakukan polisomnogram untuk memantau aktivitas otak
hingga kadar oksigen saat Anda tertidur.

Sehari setelah polisomnogram, akan dilakukan
pemeriksaan latensi tidur multipel untuk mengukur rasa kantuk, tipe, serta
derajat tidur yang dialami selama tidur siang. Jika hasilnya benar bahwa Anda
mengalami hipersomnia, dokter akan memberikan pengobatan stimulan tertentu
untuk membantu tubuh tetap terjaga pada siang hari. Selain itu, dokter juga
akan menyarankan Anda untuk membuat pola tidur malam yang rutin dan menghindari
alkohol serta kafein.

Penyebab lain dari mudah mengantuk

Kondisi selalu mengantuk dan mudah tertidur ini
mirip dengan gejala gangguan kesehatan lain di luar hipersomnia. Apabila Anda
sudah mendapatkan pemeriksaan dan hasilnya bukan hipersomnia, menurut dr. Dyan
Mega Inderawati dari KlikDokter ada penyebab lain dari kondisi tersebut.

"Ya, mudah mengantuk bisa disebabkan oleh
beberapa hal, di antaranya kekurangan oksigen di otak, anemia, penyakit kronis,
kurang olahraga, hipoglikemia, dan masih banyak lagi," jelas dr. Dyan.

Tak cuma itu, asupan makanan yang kurang memadai
sehingga menyebabkan defisiensi mineral tertentu untuk tubuh juga dapat membuat
Anda mudah mengantuk.

Hipersomnia merupakan gangguan tidur yang harus
segera dicari akar penyebabnya. Karena kalau tidak, hal tersebut akan
membahayakan kesehatan dan keselamatan diri Anda.

Anda bisa menurunkan risiko hipersomnia dengan
menciptakan lingkungan tidur yang memadai dan menghindari alkohol. Serta,
hindarilah obat-obatan yang dapat menyebabkan kantuk serta jangan sering begadang.(dan)

Penulis: admin