Kesehatan

Tak Hanya Bau, Ternyata Banyak Manfaat Konsumsi Pete Bagi Tubuh...


Tak Hanya Bau, Ternyata Banyak Manfaat Konsumsi Pete Bagi Tubuh...

Pesisirnews.com - Manfaat pete tak hanya lezat disantap. Meski memiliki bau menyengat, pete atau petai menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia. Pete biasa disajikan sebagai sambal, lalapan, atau dimasukkan ke dalam campuran masakan. Jika Anda merupakan penggemar pete, secara tidak langsung Anda sudah mengonsumsi manfaat pete yang baik bagi kesehatan.

Pete memiliki nama ilmiah Parkia speciosa merupakan jenis polong-polongan yang dapat ditemui di Asia Tenggara. Manfaat pete bagi kesehatan terbukti dari kandungan nutrisinya. Pete mengandung protein, karbohidrat, fosfor, vitamin A, zat besi, dan sejumlah mineral lainnya.

Dilansir dari Liputan6.com, manfaat pete mampu mengatasi dan mencegah beberapa masalah kesehatan. Beberapa orang menjauhi pete karena baunya yang kurang sedap. Bau tidak sedap yang dimiliki oleh pete berasal dari asam amino yang mengandung unsur sulfur. Meski bau, manfaat pete tak kalah hebat dari sayur dan biji-bijian lainnya.

Nah, apa saja manfaat pete bagi kesehatan? Simak ulasan Liputan6.com tentang manfaat pete yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber, Senin (22/7/2019).

Ringankan gejala PMS

Fakta di Balik 5 Mitos Populer Seputar PMS (Sam Aus/Shutterstock)

PMS (Sam Aus/Shutterstock)

PMS (Pre Menstrual Syndrome) menjadi masalah tersendiri bagi sebagian wanita. PMS bisa mengubah emosi, menimbulkan kram dan rasa nyeri. Saat PMS wanita dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen, seperti asam folat, vitamin B-6, kalsium, dan magnesium untuk mengurangi kram dan perubahan suasana hati.

Pete mengandung vitamin B, kalsium, dan magnesium yang berguna untuk meringankan gejala PMS. Efek triptofan yang dihasilkan pete membantu menstabilkan suasana hati. Bitamin B, terutama vitamin B1 dapat mengatur kadar gula darah, dan juga dapat membantu meningkatkan mood seseorang.

Vitamin B-6, kalsium dan magnesium pada pete dapat mengurangi kembung dan nyeri saat PMS. Mengonsumsi pete saat menstruasi juga mampu mengembalikan zat besi yang hilang saat PMS.

Cegah Anemia

Ilustrasi anemia (iStock)

Ilustrasi anemia (iStock)

Anemia dapat disebabkan karena kekuarangan zat besi dalam darah. Anemia kekurangan zat besi adalah jenis anemia yang paling umum, dan itu terjadi ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup zat besi untuk membuat hemoglobin. Ketika tidak ada zat besi yang cukup dalam aliran darah, seluruh tubuh tidak bisa mendapatkan jumlah oksigen yang dibutuhkan.

Pete kaya akan zat besi yang mendorong pembuatan hemoglobin dalam darah. Ini dapat mencegah timbulnya anemia. Gejala anemia juga dapat diatasi dengan mengonsumsi pete. Ini karena pete dapat mengatasi lelah, letih, lesu, dan lemas, pusing dan mual yang menganggu aktivitas.

Atasi stres, cemas, dan depresi

Ilustrasi stres

Ilustrasi stres. Sumber foto: unsplash.com/Gabriel Matula.

Menurut sebuah penelitian, seseorang yang berjuang dalam gangguan depresi merasa jauh lebih baik usai mengonsumsi pete. Ini karena pete mengandung triptofan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin, yang dapat memberi efek rileks, meningkatkan suasana hati, dan menjadi lebih nyaman.

Pete juga mengandung vitamin B yang tinggi yang membantu melemaskan sistem saraf pusat. Pete diperkaya oleh kalium yang akan membantu menstabilkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan juga mengelola keseimbangan air tubuh manusia. Ketika merasa cemas laju metabolisme meningkat hingga menurunkan kadar kalium.

Stabilkan tekanan darah

Ilustrasi Hipertensi, Tekanan Darah, Tekanan Darah Tinggi (iStockphoto)

Ilustrasi Hipertensi (Ilustrasi/iStockphoto)

Pete kaya akan kalium dan rendah natrium. Perpaduan ini membuatnya ideal untuk menaklukkan tingkat tekanan darah. US Food and Drug Administration mulai membudidayakan pete karena diklaim mampu mencegah tingkat tekanan darah dan juga stroke jantung.

Beberapa penelitian mengatakan bahwa petai dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Orang dengan hipertensi dan mereka yang memiliki peningkatan risiko penyakit jantung mungkin perlu menjaga asupan natrium harian mereka antara 1.500 miligram dan 2.300 miligram per hari.

Tingkatkan fungsi kognitif

Ilustrasi otak

Ilustrasi (iStock)

Pete memiliki kandungan kalium yang tinggi, sehingga dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kemampuan kognitif. Penelitian di Inggris menguatkan bahwa pete dapat meningkatkan fungsi kognitif seseorang. Penelitian ini menunjukkan di mana siswa yang mengonsumsi pete saat sarapan hingga makan siang, dapat menyelesaikan masalah dengan cukup mudah.

Penelitian telah mengungkapkan bahwa makanan yang dikemas dengan potasium dapat membantu belajar dengan membuat siswa lebih waspada dan juga meningkatkan daya ingat. Mineral ini memainkan peran penting dalam mengaktifkan impuls saraf di seluruh sistem saraf. Impuls saraf membantu mengatur kontraksi otot, detak jantung, refleks, dan banyak proses lainnya.

Lancarkan pencernaan

Manfaat Kacang Polong

Menyehatkan Sistem Pencernaan / Sumber: iStockphoto

Pete memiliki efek efek antasid yang bisa meredakan mulas atau sakit perut lainnya. Pete dapat membantu mengurangi rasa sesak dan sakit pada perut. Makan petai di sela waktu makan juga membuat kadar glukosa darah naik dan mencegah mual di pagi hari pada wanita.

Pete bisa digunakan sebagai makanan untuk gangguan usus karena teksturnya yang lembut dan halus. Pete menetralkan tingkat keasaman dan mengurangi iritasi dengan melapisi lapisan perut. Serat ditemukan dalam pete yang membantu pencernaan makanan. Bagi siapa saja yang sering mengalami masalah pencernaan seperti sembelit, pete cocok dikonsumsi.(dan)

Penulis: admin