Photo :Sisca yang memang hobi membuat sabun dari bahan alami ini, telah membuat sabun berbahan minyak jelantah sejak beberapa bulan lalu.
"Saya lihat banyak minyak jelantah yang tidak digunakan lagi, banyak yang terbuang. Terus di rumah mertua banyak minyak yang tidak bisa dipakai sama kami, tapi sama tetangga dipakai lagi, kan berbahaya, kurang bagus," tutur ibu satu orang anak ini.
Menurut Sisca, cukup mudah membuat sabun cuci minyak jelantah ini. Bahan-bahannya juga gampang ditemukan di pasaran.
Selain minyak jelantah, dibutuhkan minyak kelapa, cuka apel, NaOH, fragrance oil, arang, dan air. Semua bahan satu per satu dicampur dan diaduk. Tapi sebelumnya minyak jelantah disaring menggunakan kain dan direndam beberapa saat bersama arang. Fungsi arang untuk menyerap kotoran yang ada di minyak jelantah sehingga warnanya sedikit lebih jernih.
Setelah tercampur, semua bahan dimasukkan ke dalam cetakan dan ditunggu selama 12 jam sehingga bahan yang tadinya cair berubah menjadi padat dan bisa dipotong-potong. Setelah itu, sabun cuci minyak jelantah bisa digunakan.
"(Sabun cuci minyak jelantah) ini efektif membersihkan kotoran berlemak, minyak, darah, lebih cepat hilangnya kalau pakai sabun ini, awalnya saya gunakan untuk mencuci lap dan keset yang kotorannya membandel," kata Sisca.
Sisca belum berencana menjual produknya itu ke pasaran. Ia mengaku masih ragu mengenai keamanannya. Apalagi, selama ini minyak jelantah dianggap mengandung zat karsinogenik.
Sejauh ini, Sisca baru membagikan ke teman-teman terdekatnya sebagai barter atas minyak jelantah yang diterimanya.
Salah satunya adalah Risna Oktavianny yang sudah mencoba sabun cuci minyak jelantah sejak pertama kali dibuat.
Risna yang memiliki usaha katering merasa terbantu karena selama ini kebingungan membuang limbah minyak goreng. Malah ia mendapat timbal balik berupa sabun cuci.
Menurut Ibu tiga orang anak ini, sabun cuci minyak jelantah memiliki sejumlah keunggulan dibanding sabun cuci biasa.
"Yang pasti dia lebih murah dibanding sabun yang lain. Terus, biasanya untuk cuci lap kan pakai sabun krim, nah kalau ini mirip sabun mandi. Sabun mandi kan bagus juga untuk nyuci yang kotor, tapi kan mahal, kalau ini jatuhnya lebih murah. Lebih murah, lebih bersih, nyaman ke kulit juga," katanya.
Belum Terjamin Keamanannya
Meski bisa menjadi solusi bagi limbah minyak goreng, namun sabun cuci minyak jelantah belum bisa dijamin keamanannya.
Pakar lingkungan ITB, Katrina Oginawati, mengatakan perlu dilakukan penelitian untuk bisa memastikan keamanan sabun cuci hasil daur ulang minyak jelantah itu.
"Apakah betul kalau jelantah sudah jadi sabun tidak karsinogenik? Kita khawatir itu karsinogenik jadi diupayakan tidak menjadi sabun," ujar Katrina.
Kalaupun didaur ulang menjadi sabun cuci, Katrina menyarankan sabun tersebut dipakai untuk menyuci benda yang tidak bersentuhan langsung dengan kulit, misalnya untuk mencuci kendaraan bermotor.
Meski demikian, Katrina mengakui, ada manfaat dari upaya mendaur ulang minyak jelantah menjadi sabun, yakni mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
"Pasti tetap ada lemaknya, namanya juga minyak. Tapi kadar lemaknya mungkin lebih rendah dibandingkan minyak jelantah tadi. Setidaknya bisa mengurangi pencemaran di air," tutupnya.
Viva.co.id