Kesehatan

Harapan Baru bagi Pengidap Kebutaan, Kornea Sintetis Pertama Siap Diujicobakan pada Manusia


Harapan Baru bagi Pengidap Kebutaan, Kornea Sintetis Pertama Siap  Diujicobakan pada Manusia

Ilustrasi : (Kredit: hindawi.com)

Kornea adalah lapisan terluar bening di bagian depan mata yang membantu mata memfokuskan cahaya sehingga kita bisa melihat. Kornea yang rusak membuat mata tidak bisa melihat karena kornea berhenti melewati cahaya. Kerusakan korneai bisa diganti, dan transplantasi kornea telah dilakukan selama lebih dari seabad.


Transplantasi kornea tidak selalu berhasil karena berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan jaringan manusia. Untuk mengatasi hal itu, sebuah perusahaan bioteknologi CorNeat, telah mengembangkan kornea sintetis pertama yang “berintegrasi” dengan dinding mata, yang akan merevolusi dunia transplantasi kornea.


Melansir rakbeisrael.buzz (20/7), perusahaan yang berbasis di Israel itu mengembangkan kornea sintetis yang diberi nama ‘Implan Kpro’. Para peneliti CorNeat berhasil mengembangkan teknik di mana kornea tiruan berintegrasi dengan jaringan mata manusia dengan menggunakan bahan jaringan nano sintetis yang tidak terdegradasi.


Kornea buatan ini dirancang untuk menggantikan kornea yang terdistorsi atau bertanda yang telah menjadi kabur. Jenis kornea buatan ini diharapkan untuk sepenuhnya merehabilitasi penglihatan pasien kornea mata buta segera setelah implantasi.


CorNeat telah menerima persetujuan dari otoritas kesehatan Israel untuk memulai uji coba di tahun ini pada manusia. Ahli bedah di Rumah Sakit Beilinson di Israel sudah bersiap melakukan operasi untuk mengembalikan penglihatan 10 orang Israel menggunakan implan Kpro. Jika tidak terjadi masalah, rencananya, Kanada, Amerika Serikat, Prancis, Cina, dan Belanda akan mengikuti.


Dengan lebih dari 44.000 transplantasi kornea dilakukan setiap tahun di Amerika Serikat, transplantasi kornea menjadi paling umum setelah donor darah.


"Setelah pengujian praklinis yang ketat dan pengujian hewan yang sukses, kami yakin untuk melanjutkan dan membuktikan keamanan dan kemanjuran perangkat kami pada manusia," kata Dr. Gilad Litvin, penemu KPro, sekaligus direktur medis CorNeat Vision.


Dia mengatakan, prosedur untuk menanamkan perangkat tidak didasarkan pada jaringan donor, relatif sederhana dan membutuhkan waktu kurang dari satu jam operasi.


"Kami berharap ini akan memungkinkan jutaan pasien buta di seluruh dunia, bahkan di daerah di mana tidak ada praktik kornea dan budaya donor organ, untuk mendapatkan kembali penglihatannya," kata Litvin.


Di lain tempat, Profesor David Rootman, dokter mata Kanada terkenal di dunia yang telah melatih hampir 100 spesialis kornea di seluruh dunia, mengatakan perangkat baru "diatur untuk merevolusi transplantasi kornea."


Menurut Rootman kornea buatan dari perusahaan bioteknologi CorNeat yang baru memiliki kualitas optik yang unggul dan metode implantasi yang sederhana. Dia berharap ini mengurangi penggunaan donor kornea manusia yang disumbangkan begitu uji coba implan KPro terbukti berhasil.


Penulis: