Pesisirnews.com- Ilmuwan Amerika berhasil mengembangkan obat nano yang membunuh sel kanker payudara tanpa efek samping yang akan mengakhiri era kemoterapi.
Dilansir sciencedaily.com, Kamis (30/7/2020), para peneliti yang dipimpin oleh Hassan Beyzavi, asisten profesor di Departemen Kimia dan Biokimia Universitas Arkansas Amerika Serikat (AS), telah mengembangkan kandidat obat nano baru yang dapat membunuh sel kanker payudara stadium tiga.
Kanker payudara stadium tiga adalah salah satu jenis kanker payudara yang paling agresif dan fatal.
Kanker payudara stadium tiga adalah agresif dan tidak memiliki reseptor estrogen, reseptor progesteron dan reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia, yang berarti tidak dapat diobati dengan terapi bertarget reseptor.
“Sulit untuk diobati dengan kemoterapi yang ada, dan seringkali memerlukan pembedahan karena dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh,†kata Beyzavi.
Para peneliti di laboratorium fokus pada pengembangan obat terapi fotodinamik baru yang ditargetkan sebagai alternatif pengganti kemoterapi dan dengan efek samping yang lebih sedikit.
Penelitian ini akan membantu dokter menargetkan sel kanker payudara secara langsung, sambil menghindari efek samping toksik yang merugikan dari kemoterapi.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Advanced Therapeutics Juni 2020 menegaskan bahwa obat itu merupakan alternatif yang layak untuk pembedahan, karena metode pengobatan tergantung pada paparan bahan sensitif terhadap cahaya, yang menghasilkan jenis oksigen reaktif yang membunuh sel kanker tanpa membuat toksisitas untuk sel normal akibat kemoterapi.
Catatan dari The American Cancer Society memperkirakan saat ini ada lebih dari 3,1 juta penderita kanker payudara di AS. Tahun 2019, tercatat 268.600 kasus kanker payudara baru terjadi di AS dengan angka kematian sebanyak 41.760.
Reporter: Non Reportase
Sumber: sciencedaily.com