Pesisirnews.com - Jamu merupakan obat tradisional yang diracik dari berbagai ramuan tanaman yang berasal dari kearifan lokal. Secara empiris, Jamu sudah cukup banyak terbukti manfaatnya bagi kesehatan dan penyembuhan penyakit.
Selain berdasarkan pada bukti empiris, kandungan bahan obat yang terdapat pada Jamu juga telah diteliti secara ilmiah sehingga Jamu dapat mendampingi obat-obat kimia yang digunakan dalam pengobatan medis.
Dilansir dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI yang disiarkan melalui laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Sabtu (29/5/2021), Kemenkes kini menggalakan agar masyarakat dapat mengonsumsi Jamu sebagai upaya promotif preventif untuk kesehatan.
Terlebih di masa pandemi Covid-19, mengonsumsi Jamu dapat meningkatkan daya tahan tubuh, misalnya dengan memanfaatkan tanaman jahe yang memiliki kandungan minyak atsiri yang bersifat anti radang dan anti oksidan.
Beberapa manfaat yang didapatkan jika mengonsumsi Jamu antara lain menjaga kebugaran tubuh, sebagai pendamping obat kimia, misalnya obat anti diabetes dan hipertensi, sebagai adjuvant, misalnya pada penderita kanker digunakan untuk mengurangi efek samping kemoterapi dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Selain itu, Jamu juga dapat mengurangi gangguan Kesehatan ringan, misalnya dengan memanfaatkan kencur untuk membantu meredakan batuk.
Adapun di masa pandemi Covid-19, mengonsumsi Jamu dapat membantu menanggulangi faktor komorbid, misalnya dengan memanfaatkan seledri yang mengandung minyak atsiri yang bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah tinggi.
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan sebesar 31,4% masyarakat memanfaatkan pelayanan Kesehatan tradisional dan 12,9% melakukan upaya Kesehatan tradisional sendiri. Sebanyak 48% Kesehatan tradisional yang dimanfaatkan berupa ramuan jadi dan 31,8% berupa ramuan buatan sendiri.