Kesehatan

Studi Terbaru Ungkap Data Kematian Manusia Akibat Polusi Udara dalam Kurun 14 Tahun


Studi Terbaru Ungkap Data Kematian Manusia Akibat Polusi Udara dalam Kurun 14 Tahun

Ilustrasi: Polusi udara yang parah di kota-kota besar. (Int)

(Pesisirnews.com) - Sebuah studi terbaru yang dipimpin oleh para peneliti di University of Birmingham dan UCL mengungkapkan sekitar 1.80.000 kematian selama 14 tahun yang disebabkan oleh peningkatan pesat polusi udara harusnya bisa dihindari di kota-kota tropis yang tumbuh dengan cepat.

Hasil penelitian yang diterbitkan pada 8 April di Science Advances, mengungkapkan penurunan kualitas udara yang cepat dan peningkatan paparan polusi udara di perkotaan yang makin berbahaya bagi kesehatan.

Penelitian yang dilakukan tim ilmuwan internasional ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan data dalam kualitas udara untuk 46 kota besar masa depan di Afrika, Asia, dan Timur Tengah menggunakan pengamatan berbasis ruang angkasa dari instrumen di atas satelit NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) dari tahun 2005 hingga 2018.

Kota-kota yang dianalisis dalam penelitian ini adalah:

Afrika: Abidjan, Abuja, Addis Ababa, Antananarivo, Bamako, Blantyre, Conakry, Dakar, Dar es Salaam, Ibadan, Kaduna, Kampala, Kano, Khartoum, Kigali, Kinshasa, Lagos, Lilongwe, Luanda, Lubumbashi, Lusaka, Mombasa, N'Djamena, Nairobi, Niamey dan Ouagadougou.

Asia Selatan: Ahmedabad, Bengaluru, Chennai, Chittagong, Dhaka, Hyderabad, Karachi, Kolkata, Mumbai, Pune dan Surat.

Asia Tenggara: Bangkok, Hanoi, Ho Chi Minh, Jakarta, Manila, Phnom Penh dan Yangon.

Timur Tengah: Riyadh dan Sana'a.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar