Kesehatan

Sukses dengan Vaksin Covid-19, Pfizer Kembangkan Pil Antivirus untuk Kurangi Risiko Covid-19


Sukses dengan Vaksin Covid-19, Pfizer Kembangkan Pil Antivirus untuk Kurangi Risiko Covid-19

Ilustrasi: Pil Antivirus untuk Kurangi Risiko Covid-19. (Foto: Reuters)

Pesisirnews.com - Setelah sukses dengan vaksin Covid-19, Pfizer Inc kembali melakukan pengembangan dan uji coba pil antivirus eksperimental untuk Covid-19.

Uji coba pil antivirus dihentikan lebih awal setelah obat itu diklaim terbukti dapat mengurangi 89 persen kemungkinan rawat inap atau kematian bagi orang dewasa yang berisiko terkena penyakit parah, kata perusahaan itu dikutip dari Reuters, Jumat (5/11).

Hasilnya tampaknya melampaui yang terlihat dengan pil Merck & Co Inc, molnupiravir, yang ditunjukkan bulan lalu untuk mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit untuk pasien Covid-19 yang juga berisiko tinggi dengan penyakit serius.

Meski data uji coba lengkap belum tersedia dari kedua perusahaan, namun Saham Pfizer melonjak 13 persen menjadi $ 49,47, sedangkan saham Merck turun 6 persen menjadi $ 84,69.

Pfizer mengatakan pihaknya berencana untuk menyerahkan hasil uji coba sementara untuk pilnya, yang diberikan dalam kombinasi dengan antivirus yang lebih tua yang disebut ritonavir, ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS sebagai bagian dari aplikasi penggunaan darurat yang dibuka pada Oktober.

Perawatan kombinasi akan memiliki nama merek Paxlovid, terdiri dari tiga pil yang diberikan dua kali sehari.

Analisis yang direncanakan terhadap 1.219 pasien dalam penelitian Pfizer melihat rawat inap atau kematian di antara orang-orang yang didiagnosis dengan Covid-19 ringan hingga sedang dengan setidaknya satu faktor risiko penyakit penyerta (komorbid) seperti obesitas atau lanjut usia yang dapat membuat penyakit akibat Covid-19 menjadi lebih parah.

Ditemukan bahwa 0,8 persen dari mereka yang diberi obat Pfizer dalam waktu tiga hari sejak timbulnya gejala dirawat di rumah sakit dan tidak ada yang meninggal dalam 28 hari setelah perawatan. Itu dibandingkan dengan tingkat rawat inap 7 persen untuk pasien plasebo. Ada juga tujuh kematian pada kelompok plasebo.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar