Lingkungan

Parah, Dalam Setahun Abrasi di Pulau Rangsang Capai 30 Meter


Parah, Dalam Setahun Abrasi di Pulau Rangsang Capai 30 Meter
foto net.
MERANTI, PESISIRNEWS.COM - Terjangan ombak laut Selat Melaka terhadap daratan Kepulauan Meranti, Riau, semakin mengkhawatirkan saja. Bagaimana tidak, dalam setahun diperkirakan tanah yang ada di beberapa Pulau di daerah ini diperkirakan runtuh hingga puluhan meter. Seperti di Pulau Rangsang yang mencapai 30 meter pertahunnya.

Ini salah satu masalah serius yang dihadapi Kabupaten termuda di Riau ini sejak puluhan tahun berlalu. Abrasi pantai yang terjadi melenyapkan banyak kebun, lahan, dan bahkan tanah perkuburan di wilayah ini.

Seperti yang dituturkan Jumadi, salah seorang warga Tanjungbakau Kecamatan Rangsang, baru-baru ini, bahwa abrasi terus saja mengancam tempat tinggal mereka di daerah pesisir di Pulau Rangsang itu. Mereka hanya bisa menyaksikan tebing-tebing runtuh tatkala ombak besar dari laut lepas menghantam.

"Kita memperkirakan minimal 10 meter. Tapi rata-rata 20 sampai 30 meter tebing kami runtuh ke laut setiap tahunnya," ungkap Jumadi kepada wartawan.

Kata Jumadi, sampai saat ini belum ada tanda-tanda pemerintah pusat akan membangun tanggul agar tebing itu tidak runtuh setiap tahunnya.

"Sampai sekarang, saya kira sudah ratusan hektar kebun kelapa yang menjadi laut. Bahkan, jarak antara tebing ke bibir pantai sudah hampir 1 kilomter. Ini sangat mengancam bagi kehidupan warga kami dan warga-warga di pesisir," keluhnya.

Setidaknya, ada beberapa wilayah yang kerap terjadi abrasi saat musim angin selatan dan timur, antara lain, sperti Desa Tanjungbakau, Tanjungkedabu, Ladangkecil, Telesung, dan beberapa desa lainnya di Pulau Rangsang.(pzi)
Penulis: