Life Style

Bahaya Tidur Dengan Ponsel, Penyakit Ini Akan Menyerang Tubuh mu...


Bahaya Tidur Dengan Ponsel, Penyakit Ini Akan Menyerang Tubuh mu...
Ilustrasi

Pesisirnews.com - Di zaman seperti sekarang ini ponsel merupakan salah satu benda yang sudah tidak bisa dijauhkan lagi dengan manusia.

Baca Juga :VIRAL Video Wanita Ditilang Polisi, Ngamuk Balik Menantang, Begini Faktanya

Tidak heran memang kemana dan dimana kita berada pasti disitu akan ada ponsel yang kita bawa. Bahkan untuk tidur sekalipun.

Dilansir dari Tipstren.com, namun ternyata ketika sedang tidur dan berdekatan dengan ponsel ternyata menyimpan bahaya yang serius bagi tubuh teruma bagi otak kamu.

Dan siap-siap penyakit seperti ini akan bersarang ditubuh kamu, simak.

Baca Juga :Ular King Cobra Raksasa Sepanjang 5 Meter Masuk Rumah. Untung Cepat Ketahuan

1. Pikiran akan terus memikirkan ponsel

Ponsel didesain untuk membuat kita lebih produktif dan memudahkan hidup kita. Ponsel dibuat untuk menghibur dan memberikan kita informasi.

Tapi, kita tidak membutuhkan itu ketika tidur. Ketika benda tersebut dibawa tidur dan berada disebelah kamu maka otomatis pikiran kamu akan memikirkan ponsel tersebut.

2. Sinar biru layar ponsel menurunkan level melatonin

Sinar biru yang dipancarkan dari layar ponsel kita tidak hanya buruk untuk pengelihatan, tapi juga untuk otak.

Walia menyebutkan, penelitian telah menemukan korelasi antara penurunan level melanin dan paparan sinar biru. Melatonin adalah hormon yang berfungsi untuk mengontrol siklus bangun dan tidur seseorang.

Jadi, ketika tubuh kekurangan melatonin, kita akan lebih berisiko mengalami insomnia, kelelahan sepanjang hari, dan mudah terganggu.

3. Penundaan fase REM

Kamu mungkin tahu rasanya melihat-lihat lini masa media sosial, kemudian tiba-tiba kesal karena melihat sesuatu yang tidak diinginkan.

Atau, bahkan kamu merasa bahagia karena terpacu oleh unggahan seseorang di media sosial dan itu membuatmu tidur semakin larut.

Baca Juga :Wow, Elly Sugigi Murka Hingga Blak-blakan Pernah Tidur Bareng Irfan Dua Kali

Kondisi ini bisa menunda fase rapid eye movement (REM) atau tahap di mana otak maksimal dalam mengolah data dan ingatan, yang kadang muncul sebagai mimpi.(dan)

Penulis: admin