Life Style

Sejarah, Cokelat Pernah Dipercaya Mampu Tingkatkan Gairah Seks


Sejarah, Cokelat Pernah Dipercaya Mampu Tingkatkan Gairah Seks
Coklat/Internet

Pesisirnews.com - Siapa yang tak suka cokelat? Hampir semua orang di dunia suka cokelat. Cokelat banyak ditemui menjadi dalam camilan, minuman, kue, hingga susu. Selain rasanya yang lezat, cokelat juga baik untuk kesehatan bahkan bisa mengurangi stres. Cokelat mempunyai sejarah yang panjang hingga 4000 tahun silam.


Seperti dilansir dari History.com, cokelat diproduksi oleh zaman pra-Olmek di Meksiko sekitar 1900 SM. Orang-orang Mesoamerika kuno adalah manusia pertama yang mengolah tanaman cokelat yang ditemukan di hutan tropis Amerika Tengah.


Mereka memfermentasi, membakar, menggiling biji cokelat dan membuatnya menjadi pasta yang dicampur dengan air, madu, vanila, cabe, atau rempah lain hingga menjadi minuman berbuih yang lezat. 


Masyarakat peradaban Olmek, Maya, Aztek menganggap cokelat sebagai minuman berenergi yang mampu meningkatkan mood, meningkatkan gairah seks, bahkan diyakini mempunyai sisi mistis dan spiritual. Mereka memandang bahwa cokelat adalah minuman Dewi Cinta, yaitu Aphrodit. Orang-orang pada zaman Maya memuja dewa cokelat dan menyajikan cokelat untuk upacara sakral.


Pada abad ke-14, peradaban Aztek semakin meluas hingga ke Meksiko Tengah. Sayangnya, biji cokelat tak mampu tumbuh di dataran tinggi yang kering. Hanya tanah yang didiami bangsa Maya yang mampu menumbuhkan biji cokelat. Begitu berharganya cokelat bagi bangsa Aztek hingga mereka menjadikan biji cokelat sebagai mata uang sebagai alat tukar dengan bangsa Maya. Kepercayaan ini berlangsung hingga datangnya orang Eropa pada abad ke-16.


Pada abad ke-16 atau sekitar tahun 1500-an, penakluk Spanyol (Spanish conquistadors) menduduki Meksiko untuk mencari emas dan perak. Namun, mereka justru pulang dengan biji cokelat.


Meski bangsa Spanyol menambahkan gula tebu dan kayu manis sebagai pemanis minuman cokelat, ada satu hal yang tidak berubah: cokelat merepresentasikan simbol kemewahan, kekayaan, dan kekuasaan. Mahalnya biaya impor membuat cokelat hanya diminum oleh kalangan elit bangsa Spanyol. 


Kemewahan cokelat sengaja disembunyikan oleh bangsa Spanyol selama satu abad. Lambat laun manisnya cokelat menyebar hingga ke seluruh Eropa melalui pernikahan. Cinta Putri Raja Philip III asal Spanyol terhadap cokelat menyebar hingga seluruh istana Prancis kala ia dipersunting oleh Raja Louis XIII pada 1615.


Sejak itu cokelat menjadi minuman favorit para bangsawan dan menyebar hingga ke seluruh dunia. Melalui kolonialisasi, cokelat dan gula menjadi tanaman wajib tanam di tanah jajahan terutama di negara katulistiwa.


Tahun 1828, cokelat mulai menjadi komoditas publik berkat upaya kimiawan Belanda, Coonrad Johannes van Houten menciptakan mesin pengolah cokelat (cocoa press). Layaknya Gutenberg yang merevolusi dunia literasi, van Houten merevolusi pembuatan cokelat. Seperti namanya, cocoa press, cara kerja mesin ini dengan cara menekan (press) lemak cokelat. Biji cokelat disangrai agar rasa cokelat dan warnanya keluar, lalu kulit biji dipisahkan dari biji, lalu biji cokelat digiling untuk membuat cairan cokelat (cacao liquor). Cairan cokelat ini adalah cokelat murni yang mengandung bubuk cokelat (cocoa powder) dan lemak cokelat (cocoa butter). Cairan cokelat inilah yang diekstraksi dengan cara ditekan (pressed) untuk memperoleh lemak cokelat dan cokelat dengan massa padat (cocoa presscake). Lemak cokelat ini digunakan memproduksi cokelat melalui penambahan cairan cokelat (cocoa liquor) sedangkan cokelat dengan massa padat dihaluskan menjadi bubuk halus yang bisa dicampur dengan air atau bahan lain sesuai selera. Terakhir, cokelat ini dituang dalam cetakan dan siap dikonsumsi. 


Pada tahun 1847, J.S. Fry & Sons membuat cokelat batangan pertama di dunia. Perusahaan cokelat asal Inggris ini membuat cokelat batangan dari campuran lemak cokelat, bubuk cokelat, dan gula. Tak berhenti sampai di situ, penemuan mesin koncing (conching machine) yang sebenarnya adalah mesin pengocok ditemukan oleh Rodolphe Lindt's pada 1879.


Mesin ini membuat rasa dan tekstur cokelat halus. Tentunya proses ini adalah tahap penting dalam pengolahan cokelat. Inovasi pengolahan biji kakao menjadi cokelat ini mengawali era modern cokelat yang digunakan sebagai bahan campuran makanan. Hasilnya, biaya pengolahan cokelat menjadi murah dan cokelat menjadi salah satu makanan favorit orang di seluruh dunia.


Sumber tempo.co

Penulis: