RIYADH (Pesisirnews.com) - Langkah Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), untuk mengubah citra kerajaan konservatif dan menjadikannya tujuan seni global sesuai visi kerajaan 2030, khususnya dalam memberikan kebebasan berekspresi yang belum pernah terjadi sebelumnya, disambut antusias oleh para seniman di Saudi.
Kebijakan MBS dalam memberikan keleluasaan berekspresi bagi para seniman Saudi untuk menampilkan karya seninya di kancah seni lokal itu disambut dengan suka cita oleh oleh para seniman, setelah selama puluhan tahun mereka tidak leluasa menggelar karya seni mereka yang dapat dijangkau oleh publik di Saudi.
Melansir middle-east-online.com, Jumat, selama bertahun-tahun, karya seni yang dihasilkan oleh seniman Saudi tidak dapat dilihat oleh kebanyakan orang Saudi, karena galeri seni lokal menganggapnya sebagai subjek yang sangat "sensitif".
Hal itu karena kerajaan mengatur kehidupan rakyat berdasarkan penerapan hukum Islam secara ketat, di mana hanya karya seni yang dinilai tidak melanggar hukum agama yang boleh ditampilkan dihadapan publik.
Tetapi kini peluang berekspresi bagi seniman Saudi lebih terbuka dan para seniman lebih leluasa berekspresi dan menampilkan karyanya di ruang publik yang sebelumnya jarang bisa mereka lakukan.
Perubahan tersebut terlihat pada sebuah pameran karya seni yang digelar di sebuah objek wisata baru yang berada di barat laut Kota Madinah pada Senin kemarin.
Eman Al-Hussein, seorang rekan non-residen di Institut Negara Teluk Arab di Washington, menjelaskan bahwa sifat visual dari karya para seniman memberi mereka lebih banyak ruang untuk berekspresi daripada yang mungkin dinikmati oleh para aktivis Saudi.
“Perupa bisa lebih bebas berekspresi karena karya mereka bisa dimaknai dengan cara yang berbeda-beda,†ujarnya.
