Life Style

Studi: Wanita Berpendidikan dan Mapan Makin Enggan Terikat Pernikahan


Studi: Wanita Berpendidikan dan Mapan Makin Enggan Terikat Pernikahan

Ilustrasi: Wanita modern cenderung enggan menikah. (Int)

(Pesisirnews.com) - Di masa lalu, tujuan pria dan wanita menjalin hubungan adalah untuk menikah, dan membangun keluarga bersama. Namun kini, memiliki anak bukanlah prioritas utama bagi banyak wanita. Bahkan, banyak wanita yang sama sekali tidak ingin menikah dan punya anak.

Menurut studi dari Pew Research Center tahun 2022 yang dilansir dari prophecynewswatch.com, 30 persen orang dewasa di Amerika Serikat (AS) belum menikah, 34 persen wanita muda di Amerika tidak memilih untuk menjalin hubungan, namun untuk pria muda angkanya 63 persen.

Studi tersebut mengungkap bahwa banyak wanita modern pada masa kini sangat ragu untuk terlibat hubungan serius dengan seorang pria.

Adapun penyebabnya seperti pria dianggap tidak mapan secara finansial dibanding mereka, pendidikan pria yang lebih rendah dan karena pandangan politik.

Dengan standar pendidikan wanita di AS yang relatif tinggi (hampir 60 persen bergelar sarjana), jauh melebihi jumlah pemuda yang berpendidikan perguruan tinggi membuat banyak wanita muda mencari seseorang yang "setara dengan mereka" atau beralih ke pria yang lebih tua dan mapan secara keuangan.

Survei demi survei menemukan bahwa wanita muda pada umumnya jauh lebih liberal daripada pria muda. Pandangan mereka terhadap hubungan dan pernikahan juga telah jauh berubah dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu.

Mayoritas (54%) wanita bergelar sarjana mengatakan bahwa mereka cenderung tidak berkencan dengan seseorang yang tidak berpendidikan tinggi dan yang pekerjaannya mereka nilai tidak mapan.

Sementara itu, banyak wanita muda lajang yang sama sekali tidak tertarik pada pria. Karena itu, mereka memilih berkencan dengan sesama wanita.

Studi terpisah yang dilakukan oleh Gallup, yang melacak orientasi seksual orang Amerika selama lebih dari satu dekade, menemukan peningkatan identifikasi LGBT pada kaum wanita.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar