Life Style

Waspadai Penggunaan Pemanis Buatan dalam Makanan/Minuman Berbuka yang Anda Beli


Waspadai Penggunaan Pemanis Buatan dalam Makanan/Minuman Berbuka yang Anda Beli

Ilustrasi: Pemanis buatan. (Int)

(Pesisirnews.com) - Dianjurkan dalam ajaran Islam bagi orang yang berpuasa untuk berbuka dengan yang manis. Hasil studi juga menunjukkan bahwa asupan gula waktu berbuka akan memberikan energi dan memulihkan stamina orang yang seharian berpuasa dengan lebih cepat.

Sudah menjadi tren di Indonesia, pada bulan Ramadhan banyak bermunculan para penjual makanan dan minuman yang menggugah selera.

Namun, meski menarik minat Anda untuk membelinya, perlu diperhatikan pula faktor keamanan dari makanan dan minuman yang banyak dijajakan di berbagai tempat itu. Selain harus higienis, makanan/minuman yang Anda beli tersebut juga harus benar-benar bebas dari pemanis buatan, karena dampaknya yang dapat membahayakan kesehatan Anda dan keluarga.

Pedagang yang curang biasanya tidak akan segan-segan menggunakan “induk gula” karena lebih ekonomis dan menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan gula konvensional dalam sajian yang dibuatnya.

Sebab, dengan menggunakan pemanis buatan dengan jumlah sedikit dan harganya yang lebih murah dari gula konvensional, sudah dapat memberikan perasa manis terhadap makanan atau minuman yang dibuat dalam jumlah banyak.

Apa itu pemanis buatan dan dampaknya pada tubuh?

Pemanis buatan diketahui memberikan rasa manis yang lebih pekat pada makanan dan minuman. Pemanis buatan ini dibuat dengan beberapa cara pengolahan kimia. Pemanis buatan memiliki intensitas tinggi dan cenderung ratusan kali lebih manis daripada gula biasa.

Menurut sebuah penelitian yang dilansir dari laman Mayo Clinic, penggunaan pemanis buatan setiap hari dalam jangka panjang menunjukkan adanya kaitan dengan risiko stroke, penyakit jantung, dan kematian yang lebih tinggi secara keseluruhan.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar