Lingkungan

Bupati HM Wardan : Isu Isu Yang Berkembang Di Masyarakat Harus Di Tindak Lanjuti

pesisirnews.com pesisirnews.com
Bupati HM Wardan : Isu Isu Yang Berkembang Di Masyarakat Harus Di Tindak Lanjuti

Tembilahan,PESISIRNEWS.COM - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menggelar Rapat Koordinasi/ Silaturahim dengan Forum Komunikasi Ulama Umara Kabupaten Inhil, Selasa (28/1/2020).


BACA JUGA :Ini-Motif-Pelaku-Pengeroyokan-dan-Penikaman-di-Jalan-Swarna-Bumi-Tembilahan


Bertempat di Aula Kantor Bupati Jalan Akasia Nomor 1 Tembilahan, rapat dipimpin oleh Bupati Inhil, Drs HM Wardan MP.


BACA JUGA :PT-THIP-Berikan-Bantuan-Kendaraan-Opersional-dan-Peralatan-Pemadam-Kebakaran-Pada-Polres-Inhil


Bupati berharap pada rapat ini, para peserta rapat dapat memberi gagasan maupun kritikan terhadap kebijakan pemerintah di awal tahun 2020.


Bupati HM Wardan mengungkap bahwa program yang fokus pada kegiatan kemasyarakatan sudah berjalan dan sudah pernah didiskusikan.


Saat ini, menurutnya yang harus ditindak lanjuti ialah tentang isu-isu yang berkembang di masyarakat, seperti bongkar muat babi, kondisi pujasera (pusat jajan selera rakyat)/ Kelapa Gading yang ada di Jalan Soebrantas.


"Saya harap hal-hal yang sudah kita bahas ada tindak lanjutnya. Keresahan, pujasera itu menjadi image yang tidak baik bagi daerah kita. Kalau perlu nanti kita turun bersama, kalau itu memang sudah tidak layak lagi, lebih baik kita bongkar," tukas Bupati


Dari tahapan pembangunan, imbuhnya, saat ini Kabupaten Inhil sedang melaksanakan musrenbang, mulai dari tingkat desa untuk program pembangunan tahun 2021.


Sesuai harapan Bupati, rapat berlangsung interaktif. Banyak saran-saran yang baik didapat dari pelaksanaan rapat ini. Salah satunya dari Muslimat NU.


Berkaitan dengan penyakit masyarakat dalam hal prostisusi, Ketua PC Muslimat NU Inhil, Hj Zulaikhah Wardan SSos ME menilai, untuk menghentikan praktek prostitusi itu tidak hanya kaum wanita yang diberi pembinaan, tetapi juga kaum laki-laki.

[ADNOW]

"Ini sudah lama saya menjadi pikiran saya, sudah sejauh dua tahun lalu. Perempuan adalah korban dan penjaja, karena kondisi ekonomi. Kalau tidak ada pembeli, mereka pasti akan tutup. Jadi jangan salahkan perempuan saja dalam hal ini, kepada para Bapak-bapak atau laki-laki disentuh, diberi penyuluhan agar tidak mau membeli perempuan-perempuan itu," tutupnya.(***).


Penulis: Haikal